Ojek Pangkalan Masih tak Ramah kepada Ojek Online

Republika/Yasin Habibi
Pangkalan ojek (ilustrasi).
Rep: Sapto Andika Candra Red: Hazliansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semakin menjamurnya layanan transportasi berbasis aplikasi daring ternyata tidak lantas membuat pengemudi ojek pangkalan lenyap. Di sejumlah titik di Jakarta, terlebih di tempat umum seperti stasiun masih kerap ditemui keberadaan ojek pangkalan.

Sayangnya, masih saja ada perilaku pengemudi ojek pangkalan yang tak ramah kepada pengemudi ojek daring atau online, bahkan cenderung mengusir ojek daring yang mereka anggap masuk ke 'wilayah' mereka. Akibatnya, penumpang jadi korban yang merasa terintimidasi oleh sikap kasar mereka.

Seperti yang dialami Estu Suryowati (27 tahun) seorang karyawati swasta. Ahad (14/8) malam ia memesan layanan ojek online melalui Gojek di Stasiun Kemayoran, Jakarta. Pesanannya diterima dan karena kondisi sedang hujan gerimis, Estu memanggil pengemudi Gojek yang ia pesan untuk masuk ke dalam area stasiun.

Namun yang terjadi setelahnya membuatnya kaget. Seorang pengemudi ojek konvensional yang mangkal di sana, tiba-tiba membentaknya dan mengusirnya.

Estu dan pengemudi Gojek memilih untuk segera keluar dari stasiun namun tetap dikejar oleh oleh oknum pengemudi ojek pangkalan dengan tetap membentak dan malah mengejar. "Pergi lu! Lu nggak tahu aturan cari makan di sini?" ujar Estu menirukan bentakan oknum pengemudi ojek pangkalan.

Sikap mengintimidasi yang ditunjukkan oleh pengemudi ojek pangkalan ini membuat Estu berinisiatif melapor ke pihak kepolisian. Apalagi, lanjutnya, si pengemudi ojek pangkalan sempat mengacungkan tangan seolah akan memukul.

"Apa yang saya alami ini bisa saya dialami oleh orang lain. Sikap ojek pangkalan yang kadang main aturan mereka sendiri itu membuat resah. Memangnya mereka saja yang cari makan? Pihak pengelola stasiun juga kayaknya tutup mata soal ini," kata Estu ditemui di Polsek Kemayoran.

Pengemudi Gojek yang namanya enggan disebutkan mengaku takut dengan sikap sok main hakim yang ditunjukan pengemudi ojek pangkalan. Alasannya, meski ia sadar memang ada aturan tak tertulis soal larangan masuk ke wilayah ojek pangkalan, ia tetap harus menuruti kemauan konsumen. Ia mengaku khawatir apabila suatu saat harus berurusan dengan pengemudi ojek pangkalan.

"Ya saya takut aja sama mereka. Tadi saya dapat penumpang pas lewat. Ya udah saya masuk ke dalam jemput penumpang. Nggak ada niat sama sekali untuk bikin ribut," katanya.

Petugas Patroli Kota Polsek Kemayoran yang sedang bertugas Muslim S menyebutkan, memang ada kesepakatan antara pihak pengemudi ojek daring dan ojek pangkalan soal pembagian wilayah penjemputan penumpang. Ia mengaku selama ini kesepakatan ini memang berjalan untuk menjaga harmonisasi kondisi masyarakat.

"Di satu sisi kami sadari masyarakat ada yang resah. Makanya kami akan tindak lanjuti laporan ini," katanya.

Sementara PT KAI selaku pengelola Stasiun Kemayoran belum bisa dimintai komentar terkait keluhan masyarakat ini.

 
Berita Terpopuler