Penurunan Harga BBM Kado Tahun Baru 2016

Republika/Agung Supriyanto
Pengendara sepeda motor mengisi bahan bakar jenis premium secara mandiri di salah satu SPBU di Jakarta, Selasa (29/9).
Red: Angga Indrawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keputusan Pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi merupakan kado Tahun Baru 2016 yang indah bagi rakyat Indonesia. Anggota Komisi XI DPR RI Mukhammad Misbakhun menyebut, keputusan Presiden Joko Widodo ini patut diapresiasi.

"Ini sebuah politik berani yang berpihak pada rakyat kecil," katanya, Rabu (23/12).

Politikus Partai Golkar ini menambahkan, penurunan harga BBM bersubsidi jenis premium dan solar adalah bentuk kepedulian Pemerintah terhadap harapan rakyat. Menurut dia, pemerintah telah mengambil kebijakan tepat dengan menurunkan harga BBM bersubsidi.

Keputusan ini, kata dia, akan mendorong daya beli masyarakat sehingga meningkatkan output sektor produksi. "Secara makro mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.

Misbakhun menegaskan, keputusan pemerintah juga sejalan dengan masukan dan saran dari Partai Golkar bahwa sudah saatnya harga premium diturunkan menyusul menurunnya harga minyak di pasar dunia. Karena sebagian kebutuhan BBM nasional diimpor, kata dia, maka sudah sepantasnya pemerintah menurunkan harga BBM.

Pemerintah melalui Menteri ESDM Sudirman Said, Rabu petang, mengumumkan penurunan harga BBM bersubsidi, yakni premium dari Rp 7.300 per liter jadi Rp 7.150 per liter serta solar dari Rp 6.900 per liter jadi Rp 5.950 per liter. Harga baru tersebut baru akan berlaku mulai 5 Januari 2016.

 
Berita Terpopuler