'Pembentukan Pasukan Antiteror TNI Upaya Solidkan Angkatan'

Republika/Wihdan Hidayat
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko memeriksa pasukan satuan Pasukan Khusus TNI saat peresmian Komando Operasi Pasukan Khusus Gabungan (Koopssusgab) di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa (9/6).(Republika/Wihdan Hidayat)
Rep: Halimatus Sa'diyah Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Moeldoko meresmikan pembentukan satuan khusus antiteror bernama Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopsusgab) TNI, Selasa (9/6).

Moeldoko mengatakan, adanya pasukan gabungan ini diharapkan dapat meningkatkan soliditas antarangkatan di tubuh TNI.

"Itu bagian dari pembinaan, upaya kita sangat keras membangun soliditas dan meninggalkan ego sektoral," katanya usai menemui Jokowi di Istana Negara, Selasa (9/6).

Sekalipun berasal dari Angkatan Darat, Moeldoko mengklaim bahwa semua kebijakan yang ia keluarkan selalu mengakomodasi Angkatan Laut dan Angkatan Udara.

"Kita bicara TNI, bukan matra. Tidak ada ego," kata mantan kepala staf TNI AD tersebut.

Pasukan gabungan antiteror TNI dibentuk sebagai upaya menjaga kedaulatan negara dari ancaman terorisme. Pasukan ini berjumlah 90 orang, terdiri dari 3 pasukan khusus Sat-81 Kopassus TNI AD, Denjaka Marinis TNI AL dan DenBravo Kopaskhas TNI AU.

Pasukan ini akan dipimpin secara bergiliran oleh komandan pasukan khusus, yakni Danjen Kopassus, Dankomar dan Dan Korpaskhas.

 
Berita Terpopuler