Status Kelud Turun dari Awas Menjadi Siaga

Republika/Adhi Wicaksono
Suasana aliran Kali Sembong seusai diterjang aliran lahar dingin, Gunung Kelud di kawasan desa Pandansari, Kec. Ngantang Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (19/2).
Red: Taufik Rachman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono mengatakan bahwa berdasarkan laporan terakhir yang dia terima diketahui bahwa status Gunung Kelud menurun dari Awas menjadi Siaga.

"Statusnya menurun dari awas menjadi siaga," katanya pada konferensi pers di Jakarta, Kamis.Agung menjelaskan, jika sebelumnya radius jarak aman adalah sepuluh kilometer kini menjadi lima kilometer.

Namun demikian, tambah Agung, operasi tangga darurat masih terus dilakukan hingga tanggal 12 Maret.

Korban meninggal dunia, kata Agung adalah tujuh orang, rawat inap 32 orang dan rawat jalan 1.392 dan jumlah pengungsi 68.627 jiwa.

Agung juga menambahkan, erupsi Gunung Kelud adalah bencana daerah namun seluruh potensi pemerintah pusat tetap membantu.

Sementara itu, Agung mengatakan, masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Kelud harus tetap waspada meskipun status sudah diturunkan menjadi siaga.

"Masyarakat harus tetap waspada, khususnya terhadap kemungkinan banjir lahar dingin," katanya.

Khususnya, kata Agung, masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai haus meningkatkan kewaspadaannya.

Selain itu, Agung juga mengimbau masyarakat untuk tetap memakai masker guna menghindari penyakit yang ditimbulkan oleh abu vulkanik.Agung juga mengatakan, belum ada prediksi lebih lanjut sampai kapan status siaga akan ditetapkan di Gunung Kelud.

 
Berita Terpopuler