Novel "Azzazil" Pancing Kemarahan Umat Kristen Mesir

MEO
Novel Azzazil
Red: Siwi Tri Puji B

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO--Novelis Mesir, Yusuf Zeidan, memancing kemarahan umat Kristen negara itu. Novel teranyarnya, Azzazil, dianggap menghina iman mereka. Novel ini pernah memenangi penghargaan Arabic Booker tahun 2009.

Zeiden sendiri sudah dipanggil aparat keamanan Mesir untuk dimintai keterangan. Termasuk dalam materi pertanyaan adalah tentang maksud penulisan novel itu dan indikasi penghinaan atas umat gereja Koptik yang banyak penganutnya di Mesir.

Novel Azzazil berkisah tentang kehidupan Gereja Koptik abad ke-5, khususnya tentang Paus Cyril I. Dia dianggap sebagai tiran yang menindas sekte minoritas Kristen dan terlibat dalam pembunuhan filsuf Hypatia.

Penulis juga baru-baru ini mengatakan kepada surat kabar bahwa Koptik hidup di zaman "gelap" sebelum abad ke-7, dan bahwa Koptik ditindas oleh Roma dan sekte Kristen lainnya.

Aktivis Koptik dan pengacara Nagib Gibrail menuduh bahwa Zeidan dicemooh kepercayaan Kristen bahwa Yesus Kristus, sebagai anak Tuhan, datang ke bumi sebagai manusia. Yang dipersoalkan Gibrail tak semata novel itu, tapi juga wawancara Zeidan di sebuah media.

Mesir adalah negara yang menjunjung tinggi kebebasan beragama. Demi menjaga perasaan umat Katolik, negara ini pernah melarang peredaran  film adaptasi dari novel Da Vinci Code pada tahun 2006. Umat Gereja Koptik di negara ini sekitar 10 persen dari 80 juta penduduk negara ini.

 
Berita Terpopuler