Sabtu 19 Sep 2020 00:51 WIB

Gympie-gympie, Pohon Aneh Bisa Menyengat Mirip Kalajengking

Orang yang tersengat daun Gympie-gympie merasakan sensasi terbakar yang hebat.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Pohon menyengat Dendrocnide excelsa.
Foto: flickr
Pohon menyengat Dendrocnide excelsa.

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Para peneliti di Australia menemukanpohon yang bisa menyengat. Racun yang dihasilkan oleh pohon menyengat Australia bernama Gympie-gympie ini sangat mirip dengan laba-laba dan kalajengking.

Para peneliti University of Queensland, Australia menemukan bahwa orang yang tersengat daun pohon tersebut pertama-tama merasakan sensasi terbakar yang hebat. Rasa ini berubah setelah beberapa jam menjadi rasa sakit yang mirip dengan sakit ketika bagian tubuh terjepit di pintu mobil. Rasa sakitnya bisa berlangsung selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.

Baca Juga

Dilansir di BBC, Jumat (18/9) disebutkan, ilmuwan mengatakan mereka telah menemukan bahwa struktur molekul racun itu seperti simpul. Struktur ini  memungkinkan toksin kusut dan berulang kali menargetkan reseptor rasa sakit pada korban.

Pohon bernama Dendrocnide excelsa, juga dikenal sebagai gympie-gympie di Australia. Pohon ini memiliki daun oval atau berbentuk hati lebar yang ditutupi dengan rambut seperti jarum, dan terutama ditemukan di hutan hujan di wilayah timur laut Queensland.

"Spesies pohon penyengat Australia sangat terkenal karena menghasilkan sengatan yang sangat menyakitkan," kata Irina Vetter, profesor di Institut Biosains Molekuler Universitas Queensland.

Dia mengatakan pelengkap seperti jarum itu terlihat seperti rambut halus, tetapi sebenarnya bertindak seperti jarum suntik yang menyuntikkan racun saat melakukan kontak dengan kulit.

Peneliti menamai jenis racun saraf yang baru ditemukan sebagai "gympietides". Hingga saat ini, para ilmuwan tidak dapat menemukan molekul mana di dalam tanaman yang menyebabkan rasa sakit yang begitu parah.

"Dengan memahami cara kerja toksin ini, kami berharap dapat memberikan pengobatan yang lebih baik kepada mereka yang tersengat tanaman, untuk meringankan atau menghilangkan rasa sakit," kata Prof Vetter.

Temuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal Science Advances.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement