Kamis 17 Sep 2020 04:39 WIB

Olahraga yang Disebut 'Sempurna' Menurut Ilmuwan Harvard

Olahraga ini disebut 'sempurna' karena gabungkan energi besar dan jeda istirahat.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Olahraga ini disebut 'sempurna' karena gabungkan energi besar dan jeda istirahat (Foto: ilustrasi olahraga)
Foto: www.freepik.com
Olahraga ini disebut 'sempurna' karena gabungkan energi besar dan jeda istirahat (Foto: ilustrasi olahraga)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di antara beragam jenis olahraga yang menyehatkan, ilmuwan Harvard mendapuk tenis sebagai salah satu olahraga yang 'sempurna'. Apa alasannya?

Pertandingan tenis menggabungkan penggunaan energi yang besar dengan jeda istirahat. Kombinasi penggunaan energi yang besar dan jeda istirahat ini dikenal dengan High Intensity Interval Training (HIIT).

Baca Juga

Olahraga yang dilakukan dengan metode HIIT dinilai dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular. Terlebih, olahraga tenis juga melibatkan otot inti, serta otot bagian atas dan bawah tubuh.

Selain kesehatan kardiovaskular, sebuah studi juga mengungkapkan beragam manfaat lain dari olahraga tenis. Menurut studi yang dilakukan Department of Health and Human Services di Victoria, tenis dapat memperbaiki kapasitas aerobik, menurunkan denyut jantung istirahat serta tekanan darah, serta meningkatkan fungsi metabolik.

Studi tersebut juga menunjukkan bahwa olahraga tenis dapat meningkatkan kepadatan tulang dan menurunkan lemak tubuh. Beberapa manfaat lain dari tenis adalah memperbaiki kekuatan, fleksibilitas, dan tonus otot, serta mendorong terciptanya refleks yang lebih cepat.

"Bermain tenis merupakan olahraga yang luar biasa. Dan tak peduli seberapa baik Anda, Anda bisa bersenang-senang melakukannya," ujar mantan pemain tenis dan physical therapist Harvard yang berasosiasi dengan Spaulding Rehabilitation Hospital Joe DiVincenzo, seperti dilansir The Ladders, Rabu (16/9).

Tenis juga merupakan jenis olahraga yang bisa dilakukan bersama dengan orang lain sambil tetap berjaga jarak. Olahraga ini juga tak membutuhkan biaya yang mahal dan bisa dilakukan oleh berbagai kelompok usia, termasuk orang-orang yang sudah cukup berumur.

Selain tenis, beberapa olahraga yang menggunakan raket seperti badminton, ping-pong, dan pickleball juga dapat menjadi alternatif. Pickleball juga  dapat menjadi alternatif olahraga yang lebih low-impact dan cocok dilakukan oleh orang dewasa yang lebih tua.

Studi yang dilakukan Harvard juga mengungkapkan tingkat pengerahan energi dalam berbagai olahraga yang dilakukan dengan metode HIIT. Pengukuran ini dilakukan dengan unit MET.

Sebagai perbandingan, jalan cepat dan ping-pong memiliki tingkat pengerahan energi yang sama, yaitu sebesar -4,0 MET. Pickleball memiliki tingkat pengerahan energi sebesar -4,0 MET, sedangkan Badminton memiliki tingkat pengerahan energi sebesar -5,5 MET.

Tenis Double memiliki tingkat pengerahan energi sebesar -4,5-6,0 MET. Tenis Single memiliki tingkat pengerahan energi mencapai -7,0-8,0 MET.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement