Kamis 25 Feb 2021 13:58 WIB

GBLA Siap Jadi Tuan Rumah Piala Menpora 2021

Kick-off dilakukan pada 20 Maret mendatang.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Petugas perawatan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, mencabuti rumput liar, Rabu (14/10). Meski di masa pandemi tidak ada pertandingan dan kegiatan yang menghadirkan kerumunan massa, namun perawatan stadion dan termasuk penerapan protokol kesehatan tetap diperhatikan.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Petugas perawatan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, mencabuti rumput liar, Rabu (14/10). Meski di masa pandemi tidak ada pertandingan dan kegiatan yang menghadirkan kerumunan massa, namun perawatan stadion dan termasuk penerapan protokol kesehatan tetap diperhatikan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Empat kota ditunjuk PSSI sebagai tuan rumah untuk babak grup Piala Menpora 2021. Turnamen pramusim yang diikuti oleh 18 klub Liga 1 ini akan dilaksanakan mulai 20 Maret mendatang.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung, Eddy Marwoto menyebut Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung siap menjadi tuan rumah Piala Menpora. Dia menyebut GBLA berada di kondisi yang baik dan terawat.

"Alhamdulillah sejak awal GBLA sudah siap. Secara keseluruhan baik itu lapangan, toilet, kondisi ruangan, listrik dan sebagainya layak," kata Eddy, Kamis (25/2).

Eddy menyebut, GBLA sudah sempat ditinjau langsung oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) saat liga akan dimulai pada Oktober lalu. Sebelum Liga 1 2020 dibubarkan, Persib memang mengajukan Stadioin GBLA sebagai kandang.

"Bercermin dari hasil itu kita berusaha terus mempertahankan kondisi GBLA, karena saat itu entah kapan liga dilanjutkan," kata Eddy.

Meski demikian, saat ini belum ada pemberitahuan mengenai stadion yang ditunjuk maupun teknis dari pelaksanaan tersebut. Namun Eddy mengaku dari infrastruktur, GBLA dapat digunakan untuk turnamen Piala Menpora.

"Dengan adanya pramusim Piala Menpora tentunya kita menyatakan GBLA siap dalam kondisi apapun untuk menggelar pertandingan," kata Eddy.

Di sisi lain, Stadion GBLA sempat mendapat sorotan karena adanya kolam ikan dadakan di parit pembatas tribun antara tribun timur dan utara. Namun Eddy menyebut semua sudah berhasil berhasil dikendalikan. Eddy menyebut mesin penyedot banjir rusak sehingga ketika air meluap tidak bisa langsung surut.

"Mesin memang sudah masanya rusak saja, sudah tahunan, bukan sarana utama sebetulnya, tempatnya parit, itu soal nonteknis saja, itu bukan prioritas ddi stadion sebetulnya," kata Eddy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement