Kamis 05 Jan 2023 12:06 WIB

Ardhariksa Zukhruf Kurniulloh,M.Med.Kom, Rektor Institut Tazkia 2023-2027.

Kampus Tazkia di Bpgor semakin berkembang maju.

Pelantikan Rektor Baru Institut Tazkia, Bogor.
Foto:

Penjaringan Rektor

Ketua I Yayasan Tazkia Cendikia sebagai Ketua Panitia seleksi pansel calon rektor IAI Tazkia Dr Ahmad Mukhlis Yusuf menjelaskan bahwa pendaftaran Bakal Calon Rektor Institut Tazkia 2023-2027 dibuka sejak 18 Oktober hingga 18 Nopember 2022.

Ia menyampaikan bahwa penjaringan Bakal Calon Rektor Tazkia ini dilakukan secara terbuka dan transparan baik kepada internal Sivitas Institut Tazkia maupun dari kalangan eksternal Tazkia dengan harapan mendapatkan kandidat-kandidat terbaik Bakal Calon Rektor Tazkia 2023-2027.

Setelah masa penjaringan Bakal Calon Rektor dilakukan, Panitia Pemilihan Rektor melanjutkan tahapan berikutnya dengan memilih Calon Rektor Tazkia melalui Senat Institut Tazkia sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh Yayasan Tazkia Cendekia sebagai Pemberi Mandat.

Ditempat yang sama rektor Institut Agama Islam (IAI) Tazkia sebelumnya, Murniati menyampaikan saat dirinya menjabat dari periode 2017-2022 telah membantu peningkatan pendidikan di Institut Agama Islam Tazkia.

“Dulu sekolah ini adalah sekolah tinggi sekarang sudah menjadi Institut di tahun 2019, kemudian status akreditasi kampus yang tadinya C alhamdulilah sekarang sudah menjadi akreditasi B. Kemudia dari jumlah mahasiswa juga alahmdulilah naik dari waktu ke waktu, dan juga program studi yang baru berjalan,” katanya.

Murniati menuturkan bahwa pihaknya telah mendapatkan penghargaan nasional sebagai kampus ekonomi syariah paling aktif, dan penghargaan internasional sebagai kampus terbaik dalam menyediakan program studi ekonomi dan keuangan syariah.

“Kemudian juga sering mendapatkan kepercayaan memberikan orasi-orasi ilmiah, baik dalam negeri maupun luar negeri. Saya juga alhamdulilah menjadi wakil misi perdamaian dari Indonesia ke Kabul, Afghanistan, dan juga mendapat penghargaan sebagai wanita paling berpengaruh di bidang ekonomi dan keuangan syariah tiga tahun berturut-turut,” ujarnya.

Bukan hanya itu, lanjut Murniati, Tazkia kini sudah berhasil menjalankan kerja sama nasional dan internasional, salah satunya mampu menghimpun beasiswa sebesar 105 miliar yang dilakukan pada 5 tahun terakhir. "Selain itu mengelola bantuan hibah yang kita dapat dari pembangunan kampus maupun pusat halal, dan lain-lai.  Alhamdulillah kampun kami tidak ada ruislah."

“Tentu saja yang belum tercapai adalah visi misi, transformasi menjadi universitas yang belum dilakukan. Kami ingin kampus Alif ini nantinya menjadi kampus wakaf. Tata kelolanya pun harus ada perbaikan baik itu di bidang operasional, yayasan maupun kampus, hingga perluasan kampus,” tandasnya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement