Rabu 14 Dec 2022 16:38 WIB

Jersey dan Atribut Timnas Maroko Ludes Terjual Jelang Semifinal Lawan Prancis

Kaus dan aksesori timnas Maroko sangat diburu di Doha setelah kesuksesan mereka.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Pendukung Maroko (ilustrasi). Pernak pernik timnas Maroko laku keras di Doha setelah kesuksesan menembus semifinal Piala Dunia 2022..
Foto: AP / Themba Hadebe
Pendukung Maroko (ilustrasi). Pernak pernik timnas Maroko laku keras di Doha setelah kesuksesan menembus semifinal Piala Dunia 2022..

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesuksesan Maroko yang belum pernah terjadi sebelumnya di Piala Dunia telah menyebabkan pemilik toko aksesori dan pakaian di Souq Waqif, Doha kelimpungan. Baju replika tim Afrika Utara itu telah terjual habis dan permintaan terus meningkat.

Pada hari-hari menjelang turnamen, toko-toko yang berjejer di gang-gang sempit pasar ikonik di pusat kota mengubah pajangan mereka dari pakaian dan aksesori sehari-hari Arab menjadi bermacam jersey, syal, dan bendera negara-negara yang bermain di Piala Dunia.

Baca Juga

Argentina, Brasil, dan tuan rumah Qatar telah menjadi tim paling populer di kalangan penggemar sepak bola yang memadati pusat wisata dalam beberapa minggu pertama Piala Dunia. Namun kini, Maroko, yang akan menghadapi Prancis di semifinal Piala Dunia 2022 pada Kamis (15/12/2022) dini hari WIB, telah meninggalkan tim lainnya.

"Pada bulan November, kami biasa menjual beberapa kaus Maroko setiap hari dari lusinan yang kami pesan," kata penjaga toko Muhammad Sadiq dilansir dari Al Jazeera, Rabu (14/12/2022).

Segera setelah Maroko mulai mengumpulkan poin di babak penyisihan grup, permintaan baju dan merchandise tim Arab itu meroket. Permintaan melonjak lebih tinggi setelah Atlas Lions mengalahkan Spanyol dan Portugal di babak gugur.

"Setiap kali Maroko menang, kami akan memesan ratusan (baju) lagi dan terjual habis sore hari pada hari pertandingan berikutnya," kata Sadiq.

Sejak tim lolos ke semifinal, ribuan suporter telah terbang ke Doha dari berbagai belahan dunia. Setibanya di Doha, pemberhentian pertama mereka adalah Souq Waqif, dan item pertama dalam daftar belanja mereka adalah jersey Maroko, atau bendera, dan dalam beberapa kasus, keduanya.

Anas El Karim terbang dari Berlin sehari setelah kemenangan Maroko atas Portugal. "Saya diberitahu bahwa saya akan dapat menemukan kaus tim saya di sini, tetapi tampaknya sudah terjual habis," katanya dengan ekspresi kecewa.

Sadiq, yang sedang mencari-cari di antara tumpukan kaos tim saat pelanggan terbarunya melihat, mengeluarkan satu untuk kesenangan El Karim. Ada juga banyak penggemar yang berbasis di Doha yang mulai mendukung Maroko setelah penaklukan besar-besaran mereka terhadap raksasa Eropa di tahap akhir turnamen.

"Saya bukan penggemar Maroko sampai saya melihat mereka mengalahkan tim-tim besar Eropa," kata Yousuf Ahmed, seorang penggemar sepak bola dari India, saat mencari baju Maroko di toko Sadiq. "Saya telah mencari baju mereka selama berhari-hari, tetapi setiap kali saya datang ke sini selalu terjual habis, jadi sekarang saya akan puas dengan sebuah bendera," ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement