Jumat 02 Dec 2022 04:24 WIB

Lolos ke 16 Besar, Pelatih Maroko: Kami akan Jadi Tim yang Sulit Dikalahkan

Pelatih Maroko menegaskan timnya berambisi menjadi juara di Piala Dunia 2022.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Bayu Hermawan
Para pemain Maroko melakukan selebrasi dengan melemparkan pelatih kepala Walid Reragui ke udara pada akhir pertandingan sepak bola grup F Piala Dunia antara Kanada dan Maroko di Stadion Al Thumama di Doha, Qatar, Kamis, 1 Desember 2022.
Foto: AP/Alessandra Tarantino
Para pemain Maroko melakukan selebrasi dengan melemparkan pelatih kepala Walid Reragui ke udara pada akhir pertandingan sepak bola grup F Piala Dunia antara Kanada dan Maroko di Stadion Al Thumama di Doha, Qatar, Kamis, 1 Desember 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, AL THUMAMA -- Pelatih Maroko Walid Reragui mengungkapkan timnya telah menetapkan tujuan ketika memasuki penyisihan grup Piala Dunia Qatar 2022. Ia mengatakan lolos dari babak penyisihan adalah tujuannya sehingga tim selalu bersemangat mengeluarkan seluruh kemampuan terbaik setiap pertandingan.

Maroko secara mengejutkan lolos dari Grup F sebagai juara grup usai di partai terakhir menang 2-1 atas Kanada di temani Kroasia yang bermain imbang melawan Belgia. Penampilan Maroko di fase penyisihan sangat gemilang. Menahan imbang Kroasia 0-0 dan mengalahkan tim bertabur bintang Belgia 2-0 sebelum menang atas Kanada.

Baca Juga

Reragui senang atas performa timnya. Ia pun menegaskan setelah lolos ke babak 16 besar, pemain berhak bersaing dengan tim besar lainnya dan bermimpi untuk memenangkan trofi Piala Dunia.

"Kami mengincar langit, kami tidak akan berhenti di sini, tetapi kami akan menjadi tim yang sulit dikalahkan, jadi mengapa tidak bermimpi memenangkan trofi?,” ujarnya usai pertandingan dilansir dari ESPN, Jumat (2/12).

Ia menegaskan jika pemain berjuang dengan kondisi fit maka peluang memenangkan pertandingan terbuka lebar. Dalam kesempatan tersebut, Reragui memuji penampilan Achraf Hakimi. Meskipun dia bermain dengan rasa sakit akibat cedera paha tetap ia berperan penting dalam kemenangan tersebut saat membantu gol Youssef En-Nesyri di babak pertama.

Ia mengatakan babak pertama merupakan salah satu penampilan terbaik yang dilakukan tim. Hanya saja ia menyayangkan terjadi gol bunuh diri yang dilakukan Nayef Aguerd. Dan gol bunuh diri tersebut sedikit mengguncang tim.

"Saya ingin mengucapkan selamat kepada tim. Ini adalah keluarga - kami memiliki mentalitas yang baik. Sudah waktunya untuk melakukan hal-hal baik dengan generasi ini. Kami pantas mendapatkan sejarah dan hari ini kami membuat sejarah. Saya bangga bermain untuk Maroko. Untuk melakukan sesuatu yang besar untuk negara Anda, luar biasa,” ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement