Senin 21 Nov 2022 12:28 WIB

Bir, Budaya Minum Alkohol, dan Uang Besar di Dalamnya

Perusahaan bir diminta berinovasi menyediakan minuman tanpa alkohol di negara Islam.

Rep: Rahmat Fajar / Red: Israr Itah
 Kaleng Budweiser dijejerkan di pendingin media center Piala Dunia di Pusat Konvensi Nasional Qatar, Ahad, 20 November 2022. Penyelenggara Piala Dunia melarang penjualan semua bir dengan alkohol di delapan stadion yang digunakan untuk sepak bola. turnamen.
Foto:

Sepak bola sebagai olahraga paling populer di dunia menjadikan olahraga ini menjadi incaran berbagai merek alkohol. Sekitar 49 persen dari semua kesepakatan sponsor alkohol aktif berpusat di sepak bola. Dari jumlah tersebut 59 persen menargetkan konsumen Eropa dan berikutnya Amerika Utara sebesar 20 persen.

Namun apa dampaknya minuman alkohol terhadap perilaku sosial? Mengonsumsi berlebihan dikaitkan dengan perilaku kekerasan. Alkohol juga ada hubungannya dengan hasil olahraga dengan pelecehan. Contohnya kasus kekerasan dalam rumah tangga melonjak hingga 38 persen ketika Inggris kalah dalam pertandingan sepak bola menurut studi Universitas Lancaster 2014. Jumlahnya menjadi sebesar 26 persen saat Inggris menang atau seri.

Bir tak hanya ditanamkan di olahraga elite tetapi juga merengsek ke tingkat akar rumput. Klub olahraga akar rumput seringkali berada di jantung komunitas di seluruh dunia, menjalankan tim muda dan senior. Sementara clubhouse menyediakan ruang sosial yang mengatur secara mendiri dan biasanya dengan bar yang menyediakan aliran pendapatan mereka agar klub tetap bertahan.

Budaya olahraga dan alkohol tak diragukan lagi berdampak pada perkembangan identitas maskulin pada abad ke-20 dan ke-21. Para pendukungnya berpendapat dari sponsor dan penjualan alkohol orang-orang di dunia olahraga bisa mendapatkan pendapatan besar. Di Inggris diperkirakan 300 juta Poundsterling sponsor berasal dari alkohol atau menyumbang sekitar 12 persen dari total sponsor olahraga di negara tersebut.

Dari jumlah tersebut, sekitar 50 juta Poundsterling langsung disalurkan ke olahraga akar rumput. Ini menciptakan investasi dalam bentuk fasilitas, stadion, pengembangan pemain, struktur dan turnamen regional menurut catatan Portman Group.

Saat waralaba olahraga ingin memperluas jangkauannya secara global di pasar geografis baru pun dengan sponsor budaya itu itu bisa diubah. Sudah ada contoh yang cukup berhasil yakni perayaan Formula Satu di Bahrain yang menampilkan jus anggur berkilauan. Di mata sebagian orang itu terlihat sama dengan perayaan menggunakan sampanye di tempat lain di dunia.

Solusi industri alkohol untuk menjangkau konsumen di negara-negara Islam atau mayoritas Muslim bukan tentang menghilangkan budaya minum dan olahraga, tetapi mengganti variasi yang dapat diterima secara lokal. Terlebih sudah banyak penelitian yang jelas tentang bahaya konsumsi minuman beralkohol, apalagi secara berlebihan, terhadap manusia. 

“Banyak negara di Timur Tengah khususnya sekarang melakukan kampanye besar-besaran ini di mana mereka berusaha mencari keseimbangan. Jadi kita tidak perlu heran bahwa mereka akan memperkenalkan minuman tanpa alkohol,” kata Jackson.

Dengan demikian pria di negara-negara Muslim akan secara legal dan etis tetap terlibat dalam budaya minum di pesta olahraga. Ini kemudian bisa menjadi pasar baru bagi Budweiser dan semua perusahaan bir besar lainnya untuk masuk ke pasar mereka. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement