Selasa 15 Nov 2022 16:57 WIB

Jelang Piala Dunia 2022 Qatar, Pelatih Timnas Denmark Tegaskan Fokus kepada Sepak Bola

Qatar menghadapi kritik atas catatan HAM-nya dalam memperlakukan pekerja asing.

Pelatih timnas Denmark, Kasper Hjulmand.
Foto: EPA-EFE/CHRISTIAN BRUNA
Pelatih timnas Denmark, Kasper Hjulmand.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih kepala timnas Denmark Kasper Hjulmand mengatakan timnya akan fokus kepada sepak bola setelah FIFA menolak permintaan negara itu agar mengenakan kaus khusus membela hak asasi manusia (HAM) selama latihan.

Berbicara kepada wartawan pada Senin (14/11/2022) malam saat skuad Denmark berangkat ke Piala Dunia 2022 Qatar, Hjulmand mengatakan, sudah memutuskan akan fokus kepada sepak bola.

Baca Juga

"Kini kami sudah di sini, sehari sebelum kami melakukan perjalanan, dan bagi kami harapannya adalah bahwa kami mendarat dan menuntaskan pekerjaan kami," kata Hjulmand seperti dikutip AFP, Selasa (15/11/2022).

Pekan lalu, FIFA menolak permintaan Denmark agar membolehkan memakai kaus bertuliskan "Hak Asasi Manusia untuk Semua" selama latihan di Qatar. "Kami sama sekali tidak akan mengenakan jersey itu," kata Jakob Jensen, CEO Asosiasi Sepak Bola Denmark (DBU) kepada AFP, Senin.

Jensen mengatakan walaupun keputusan FIFA yang tak membolehkan pemakaian seragam itu mengikuti "prosedur standar", dia menyatakan pesan HAM dalam kaos itu tidak terlalu politis karena ini seharusnya menjadi pernyataan yang didukung semua orang.

Qatar menghadapi kritik atas catatan HAM-nya dalam memperlakukan pekerja asing pada proyek infrastruktur besar untuk Piala Dunia dan atas hak-hak perempuan dan LGBTQ. Pada saat yang sama Jensen menyuarakan penilaian Hjulmand.

"Para pemain di sini untuk bermain sepak bola, mereka bermimpi menjuarai Piala Dunia, mereka harus bisa fokus bermain," kata Jensen seraya menambahkan bahwa terserah dia dan FA Denmark untuk membahas HAM.

FIFA yang awal November 2022 lalu sudah melarang semua pesan politik mendesak semua tim fokus kepada sepak bola dan tidak terseret ke dalam setiap pertempuran ideologis atau politik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement