Jumat 28 Oct 2022 18:11 WIB

Pihak Penyelenggara Piala Dunia Qatar Tanggapi Kritik Australia

Penyelenggara Piala Dunia menegaskan Qatar telah membuat perbaikan di segala aspek.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Branding Piala Dunia ditampilkan di dekat Pusat Pameran dan Konvensi Doha, di Doha, Qatar, 31 Maret 2022.
Foto: AP Photo/Darko Bandic
Branding Piala Dunia ditampilkan di dekat Pusat Pameran dan Konvensi Doha, di Doha, Qatar, 31 Maret 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Penyelenggara Piala Dunia Qatar telah memuji Australia karena secara terbuka menyuarakan keprihatinan tentang hak asasi manusia di negara Timur Tengah. Socceroos baru-baru ini telah membuat pernyataan bermuatan politik yang mengkritik hak asasi manusia di negara Timur Tengah itu.

Pesepak bola elite Australia, dalam pesan video kolektif, menyerukan Qatar untuk mendekriminalisasi hubungan sesama jenis dan menuntut perbaikan hak-hak pekerja di negara itu. Supreme Committee for Delivery & Legacy - komite yang bertanggung jawab atas semua pembangunan dan penyediaan infrastruktur Piala Dunia di Qatar, telah menanggapinya dengan mengatakan "tidak ada negara yang sempurna".

Baca Juga

"Setiap negara - tuan rumah acara besar atau tidak - memiliki tantangannya sendiri," kata komite itu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari FTBL, Jumat (28/10/2022). "Piala Dunia ini telah berkontribusi pada warisan kemajuan, latihan yang lebih baik, dan peningkatan kehidupan, dan ini adalah warisan yang akan bertahan lama setelah bola terakhir ditendang," katanya.

Qatar akan menjadi negara Timur Tengah pertama yang menjadi tuan rumah Piala Dunia ketika turnamen dimulai pada 20 November. Catatan tentang hak asasi manusia di negara tersebut telah mendapat sorotan dari berbagai organisasi dan pesepak bola di seluruh dunia, termasuk Socceroos.

"Kami memuji para pesepakbola yang menggunakan platform mereka untuk meningkatkan kesadaran akan hal-hal penting," kata komite tersebut.

"Kami telah melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa Piala Dunia ini memiliki dampak transformatif dalam meningkatkan kehidupan, terutama bagi mereka yang terlibat dalam pembangunan tempat kompetisi dan non-kompetisi yang menjadi tanggung jawab kami.

"Melindungi kesehatan, keselamatan, keamanan, dan martabat setiap pekerja yang berkontribusi pada Piala Dunia ini adalah prioritas kami," tulis pernyataan tersebut.

Socceroos, termasuk kapten Mat Ryan, mengakui adanya reformasi tempat kerja yang baru-baru ini dilakukan oleh pemerintah Qatar. "Tetapi implementasinya tetap tidak konsisten dan membutuhkan perbaikan," kata para pemain dalam pernyataan mereka.

Pihak penyelenggara Piala Dunia 2022 itu mengatakan reformasi baru-baru ini yang diprakarsai oleh pemerintah Qatar akan mengubah budaya tempat kerja tetapi membutuhkan waktu untuk diterapkan sepenuhnya.

"Reformasi ketenagakerjaan pemerintah Qatar diakui oleh ILO (Organisasi Buruh Internasional), ITUC, (Konfederasi Serikat Buruh Internasional) dan banyak organisasi hak asasi manusia sebagai patokan di kawasan itu," kata komite tersebut.

"Undang-undang dan reformasi baru sering membutuhkan waktu untuk diterapkan, dan penerapan undang-undang perburuhan yang kuat merupakan tantangan global, termasuk di Australia," sebut pernyataan komite tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement