Selasa 16 Aug 2022 16:20 WIB

Merdeka dari Kemiskinan

Pengentasan kemiskinan, masih menjadi pekerjaan rumah serius bangsa Indonesia.

Agung Wicaksono, Direktur Utama Laz Nasional LMI
Foto:

Refleksi Kemiskinan

Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Ma’ruf Amin menargetkan penghapusan kemiskinan ekstrem di tahun 2024. Target tersebut bukan tanpa alasan, sebab, tingkat kemiskinan esktrem pada tahun 2021, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) berada di angka 4 persen atau berjumlah 10,86 juta jiwa.

Pada tahun 2022, presentase penduduk miskin di Indonesia sebesar 9,54 per Maret 2022. Angka ini menurun 0,17 poin dibandingkan September 2021 yang sebesar 9,71%. Angka tersebut menunjukkan perbaikan alias terendah semenjak pandemi Covid-19 melanda Tanah Air.

Meski demikian, turunnya angka kemiskinan ini belum mampu mencapai angka yang lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi Covid-19, terlebih adanya faktor, baik internal dan eksternal. 

Menuju kemerdekaan ke 77 tahun ini, dalam konteks pengentasan kemiskinan, masih menjadi pekerjaan rumah serius bangsa Indonesia. Betapa banyak kita melihat disekitaran kita kemiskinan, kemelaratan, dan kesenjangan sosial. 

 

 

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement