Mengingat, sejumlah konsumen yang menginginkan kendaraan ramah lingkungan seperti battery electric vehicle (BEV) atau hibrida telah lama menunggu regulasi ini. Begitu pajak berbasis emisi diterapkan, maka konsumen itu segera melakukan peralihan ke kendaraan yang ramah lingkungan.
"Oleh karena itu, diperkirakan penjualan kendaraan ramah lingkungan akan naik signifikan pada tahun ini. Karena, harga mobil itu sudah lebih kompetitif dan masyarakat mulai menyadari sejumlah keunggulanya terutama dari sisi biaya operasional," ucap dia.
Skema pajak baru
Perkiraan Bebin itu pun senada dengan proyeksi dari PT Toyota-Astra Motor (TAM). Marketing Director TAM, Anton Jimmi Suwandy mengatakan, skema pajak terbaru serta kehadiran sejumlah produk ramah lingkungan yang sesuai kebutuhan masyarakat membuat mobil itu akan mulai mengalami peningkatan signifikan pada tahun ini.
Di satu sisi, ia juga memperkirakan mobil yang paling diminati pada tahun ini masih mobil seven seater baik itu dalam wujud multi purpose vehicle (MPV) maupun sport utility vehicle (SUV).
"Untuk total pasar, kami berharap pasar tahun ini bisa lebih baik dibanding tahun lalu. Semoga total pasar bisa mengarah di atas 900 ribu. Tapi, hal ini masih tergantung pada beberapa hal seperti kondisi pandemi, kondisi perekonomian dan kebijakan insentif pajak," kata Anton.
Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM Yusak Billy mengungkapkan bahwa pemesanan kendaraan mobil yang di pasarkan oleh Honda Prospect Motor (HPM) mengalami penurunan yang drastis hingga 50 persen pada Januari 2022 akibat relaksasi PPnBM yang tak kunjung pasti.
"Pemesanan mobil baru kami hingga 9 Januari 2022, jika dibandingkan dengan tanggal 9 Desember 2021 itu kita drop sampai dengan 50 persen," ungkap Yusak Billy pada saat sesi Media Test Drive all new Honda BR-V di Ungaran, dikutip Rabu (13/1/2022).