Sabtu 08 Jan 2022 11:22 WIB

Bandit Bersenjata Bunuh 30 Orang di Nigeria

Bandit menyerbu wilayah Zamfara, Nigeria.

Pembunuhan (Ilustrasi)
Foto: pixabay
Pembunuhan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAIDUGURI -- Bandit bersenjata membunuh sedikitnya 30 orang di Negara Bagian Zamfara, Nigeria. Bandit juga menyerbu beberapa desa di wilayah yang telah mengalami krisis keamanan selama lebih dari dua tahun.

Ada serangkaian serangan di Nigeria barat laut, yang mengalami peningkatan tajam dalam penculikan massal dan kejahatan kekerasan lain sejak akhir 2020. Saat itu, pemerintah berjuang untuk menegakkan hukum dan ketertiban di tengah ekonomi yang lesu.

Baca Juga

Tiga warga mengatakan penyerangan di kawasan Pemda Anka di Zamfara terjadi sekitar pukul 12.45 pada Selasa ketika lebih dari 300 bandit bersenjata dengan sepeda motor menyerbu delapan desa dan mulai menembak secara sporadis.

Abubakar Bello, seorang warga yang melarikan diri dari serangan itu, mengatakan kepada Reuters melalui telepon bahwa jumlah warga yang main hakim sendiri kalah jumlah dengan orang-orang bersenjata yang membakar banyak rumah dan toko.

Warga lain, Ummaru Makeri, kehilangan istri dan tiga anaknya dalam serangan itu. Sementara itu, rumahnya dibakar.

"Desa Kurfa dan Rafin-Gero ... telah dikepung selama dua hari tanpa pasukan keamanan," kata Makeri.

Zamfara termasuk salah satu negara bagian yang paling parah dilanda penculikan. Wilayah itu telah mengalami blokade telekomunikasi sejak awal September.

Menurut pihak berwenang, blokade itu diterapkan untuk mengganggu koordinasi di antara para bandit dan membantu angkatan bersenjata menangani mereka. Namun, blokade itu juga membuat hanya sedikit orang yang tahu apa yang terjadi di Zamfara karena pihak berwenang tidak memberikan informasi.

Seorang juru bicara gubernur Zamfara mengatakan kepada Reuters bahwa orang-orang bersenjata itu dicegat oleh militer dan menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut. Juru bicara kepolisian negara bagian Muhammad Shehu tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement