Selain dari teori, ia berpendapat melatih sense of crisis juga bisa dari studi literatur dan kasus-kasus yang ada. Kegiatan ini akan berdampak positif pada bagaimana menyikapi sebuah isu. Ia juga berpesan untuk menyikapi dengan professional ketika ada isu yang muncul,
“Jangan ditutup, harus open. Apalagi di zaman social media,” katanya.
Menurutnya, ciri khas netizen Indonesia adalah mempunyai keingintahuan yang sangat tinggi sehingga ada tuntutan untuk merespons terhadap kebutuhan publik.
Mohammad Akbar, seorang jurnalis Republika menjabarkan tentang peran media dalam membentuk persepsi publik. “Perilaku netizen adalah ingin bicara,” ujar Akbar.
Maka dari itu, media ada untuk memberikan topik obrolan. Pandangannya adalah bahwa media mempunyai kaidah dan etika. “Media yang sudah terverifikasi tidak mencomot berita dari sosial media seenaknya,” ujarnya.
Maka dari itu, ia berpesan untuk rekan rekan calon public relations specialist untuk membiasakan diri menulis, khususnya siaran pers. Hal ini ia percaya akan melatih menulis informasi untuk tetap berada dalam konteks yang diinginkan oleh penulis.