Duo Peraih Emas Asian Games Kuasai Pencak Silat

Pesilat Jawa Barat Asep Yuldan Sani (kanan) bersama pesilat DKI Jakarta Sugianto (kiri) memperlihatkan medalinya saat penyerahan medali Pencak Silat kategori Seni Tunggal Putra PON Papua di Gor Toware, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin (11/10/2021). Pesilat Jawa Barat Asep Yuldan Sani berhasil meraih medali emas dengan poin 467 sedangkan medali perak diraih pesilat DKI Jakarta Sugianto dengan poin 461, dan perunggu diperoleh pesilat Papua Deryalfi Fathudin dengan poin 457.
Pesilat Jawa Barat Asep Yuldan Sani (kanan) bersama pesilat DKI Jakarta Sugianto (kiri) memperlihatkan medalinya saat penyerahan medali Pencak Silat kategori Seni Tunggal Putra PON Papua di Gor Toware, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin (11/10/2021). Pesilat Jawa Barat Asep Yuldan Sani berhasil meraih medali emas dengan poin 467 sedangkan medali perak diraih pesilat DKI Jakarta Sugianto dengan poin 461, dan perunggu diperoleh pesilat Papua Deryalfi Fathudin dengan poin 457.
Foto: Antara/Mohammad Ayudha

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pesilat kontingen Provinsi Jawa Barat (Jabar), Asep Yuldan Sani, sukses menyabet medali emas pada cabang olahraga pencak silat Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua nomor seni tunggal putra di GOR Toware, Jayapura, Senin (11/10). Ia meraih medali emas setelah mengumpulkan total 467 poin dengan torehan waktu tiga menit.

Asep yang pernah meraih medali emas Asian Games 2018 itu mengungguli Sugianto dari kontingen DKI Jakarta. Sugianto mau tak mau harus rela keluar sebagai runner-up karena tertinggal enam poin dari Asep. Sugianto berhak atas medali perak dari total 461 poin dengan catatan waktu tiga menit.

Baik Asep maupun Sugianto merupakan atlet unggulan dalam gelaran PON karena pernah menyabet medali emas Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang. Selama PON, keduanya sama-sama menargetkan medali emas dari pencak silat.

Sugianto berhasil mempertahankan medali perak yang pernah ia peroleh di PON XIX Jawa Barat pada 2016 lalu. Sugianto juga takluk di tangan wakil Jawa Barat, Nunu Nugraha. Kala itu, Sugianto hanya kalah tipis setelah meraih 465 poin sedangkan Nunu menggoreskan 466 poin.

Di satu sisi, peraih medali perunggu tunggal putra seni cabang olahraga pencak silat PON XX diperoleh kontingen tuan rumah Papua melalui pesilat Deryalfy Fathudin. Ia mengamankan tempat ketiga setelah mencatat 457 poin dengan catatan waktu tiga menit satu detik.

Lalu pesilat asal Bali, I Kadek Pebrinata, mampu mengumpulkan 453 poin, kemudian pesilat Jawa Timur, Supardiansyah, merebut 451 poin. Sedangkan wakil Kalimantan Timur, Supardiansyah, hanya mampu meraih 449 poin.

Prestasi yang ditorehkan Asep pada gelaran PON XX Papua membuat Jabar berhasil mengawinkan medali emas di nomor tunggal putra seni dan beregu putra seni. Trio Nunu Nugraha, Anggi Faisal Mubarok, dan Asep sukses menyabet medali emas di nomor beregu dengan total 462 poin.

Jabar mengalahkan DKI Jakarta dengan jarak tipis tiga poin. Tim ibu kota yang diwakili Rezza Awang Aditya, Hery Nugroho, dan Ali Zainal Abidin hanya mencatat total 458 poin.

Sementara itu, pesilat DKI Jakarta, Puspa Arumsari, sukses mempertahankan prestasinya setelah mencatat poin terbaik di nomor seni tunggal putri cabang olahraga pencak silat PON XX Papua. Berkat prestasinya, ia berhak atas medali emas.

Puspa tampil dari urutan keempat di gelanggang dua setelah penampilan wakil Bali, Ni Kadek Astini. Dengan seragam hitam, Puspa tampil percaya diri di atas arena.

Puspa berhasil mengumpulkan total 453 poin dengan catatan waktu dua menit 59 detik. Itu membuat dirinya menjadi langganan medali sejak PON Riau pada 2012 lalu.

Di PON Riau, atlet berusia 28 tahun itu mengawali capaian medali dengan meraih perak. Kemudian di PON Jawa Barat 2016, ia akhirnya sukses mencicipi medali emas pertamanya.

Kali ini, medali perak diraih oleh atlet Jabar, Risya Gunawan, yang kalah tiga poin dari Puspa yang juga merupakan juara dunia di nomor tunggal putri di Bali pada 2016 lalu. Sementara di urutan ketiga ada pesilat Bali Ni Kadek Astini yang berhasil membawa pulang medali perunggu setelah mengumpulkan 449 poin dengan catatan waktu tiga menit.

Kemudian pesilat Jawa Tengah, Zidni Rahma Amaly, harus rela dengan catatan 448 poin selama tiga menit satu detik. Lalu wakil Jawa Timur, Vina Istyanah, yang pernah meraih perunggu pada pra-PON di Jakarta, mengumpulkan 445 poin.

Di peringkat terakhir, ada pesilat Nusa Tenggara Timur (NTT), Godelifa Lali Inna, dengan meraih 448 poin dengan catatan waktu tiga menit satu detik.

Komentar

Terkait


Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) menyaksikan pemberian medali kepada atlet renang putra DKI Jakarta Joe Aditya W Kurniawan (tengah) seusai memenangkan final Renang 200 meter Gaya Bebas Putra PON Papua di Stadion Akuatik, Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin (11/10/2021). Joe Aditya W Kurniawan berhasil meraih medali emas dengan catatan waktu 1 menit 51.05 detik sedangkan perak diraih Aflah Fadlan (Jabar) dengan catatan waktu 1 menit 51.39 detik dan perunggu diraih Erick Ahmad Fathoni (Jabar) dengan catatan waktu 1 menit 53.11 detik.

Anies Berharap DKI Lebih Banyak Peroleh Medali

Relawan membagikan masker (ilustrasi). Satgas Prokes PON XX Kota Jayapura membagikan masker kepada suporter maupun warga.

464 Ribu Masker Dibagikan Saat PON Papua

Suasana Upacara Pembukaan PON XX Papua di Stadion Lukas Enembe, Kompleks Olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura Papua, Sabtu (2/10).

Ragam Kebudayaan dalam Satu Penerbangan

Penonton memadati tribun stadion saat pertandingan sepak bola putra PON Papua antara tim Papua melawan tim Sumatra Utara di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Papua, Ahad (10/10). Meski dalam kondisi pandemi Covid-19 sejumlah penonton terpantau memadati area tribun.

Puluhan Ribu Suporter Penuhi Stadion Saat Papua Vs Sumut

Pelatih tim Papua Eduard Ivakdalam memberikan instruksi kepada pemainnya saat pertandingan babak enam besar sepak bola putra PON Papua melawan Sumatra Utara di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Papua, Ahad (10/10/2021). Tim Papua menang dengan skor 2-0.

Ke Semifinal Sepak Bola Putra, Papua tak Jemawa

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

Ikuti

× Image