Jumat 04 Jun 2021 16:26 WIB

Antrean Berhaji Lebih Banyak Daripada Antrean Berzakat

Daftar haji idealnya akan sebanding dengan daftar zakat.

Ilustrasi Zakat. Republika/Thoudy Badai
Foto:

Timpang Haji Melupakan Zakat

Sebagai negara yang terkenal dengan sikap religiusitasnya, tentu daftar haji idealnya sebanding dengan daftar zakat. Sama-sama rukun Islam. Semakin banyak yang mendaftar haji, akan semakin banyak pula yang menzakatkan hartanya untuk kalangan tidak mampu.

Namun, data yang saya baca terakhir, potensi zakat di Indonesia mencapai nilai 217 trilliun. Namun lembaga zakat di Indonesia hanya mendapatkan 1 persennya. Artinya para lembaga zakat hanya mengumpulkan 5 trilliun dari potensi 217 T. Masih sangat jauh dari dana yang seharusnya didapat. 

Mengapa bisa timpang sangat jauh? Daftar tunggu haji hingga 21 tahun, sedangkan potensi zakat yang seharusnya 217 T, hanya mendapatkan 5T. Ada yang salah?

Saya selalu ber-husnodzon bahwa orang-orang yang akan berangkat haji sebelumnya sudah menyelesaikan zakatnya, atau minimal berinfaq. Mereka sudah melaksanakan rukun Islam yang keempat, sebelum melaksanakan rukun Islam yang kelima.

 

 

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement