Rabu 05 May 2021 01:15 WIB
...

Menembus Tembok 'Istana' Susno Duadji di Pondok Rajeg

Susno menghentikan langkahnya dan dengan wajah marah menoleh ke arahku.

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Pondok Rajeg, Cibinong, Bogor, Jawa Barat (Jabar).
Foto:

Oleh : Rusdy Nurdiansyah/Jurnalis Republika

***

Aku menyiapkan beragam pertanyaan terkait keberadaan Susno dan ruang penjaranya. Selain itu, aku juga menyiapkan pertanyaan kapasitas penjara, jumlah warga binaan dari Kota Depok, dan isu peredaran narkoba di penjara.

Informasi yang aku peroleh, Susno sering keluar penjara dengan berbagai alasan dan juga menempati ruangan yang cukup mewah seperti hotel dibandingkan dengan tahanan lainnya.

Aku bersama dua rekan wartawan, Maulana Said dari Radar Online dan Syaiful dari Depoktren.com, tiba di pintu gerbang masuk Lapas Pondok Rajeg. Kami langsung disambut Kalapas Pondok Rajeg, Rudi CH yang didampingi Kabag Humas dan Protokol Ditjen Lapas, Akbar Hadi Prabowo, serta Kepala Keamanan Lapas Pondok Rajeg, Maulana.

"Maafkan saya karena saya hanya jalankan tugas," ucap Maulana sambil menyalami tanganku.

"Nggak masalah Pak, biasa itu, kita sama-sama jalankan tugas," jawabku.

Kepala Lapas Pondok Rajeg, Rudy CH, mengajak kami masuk ke ruang kerjanya. Setelah sedikit basa-basi, selanjutnya aku mewawancarai Kalapas dengan akrab santai, kadang serius, dan menegangkan. Suasana tegang tatkala pertanyaan sensitif terkait keberadaan Susno dan isu peredaran narkoba.

Kalapas memberikan informasi, Susno menghuni Blok C bersama 11 orang penghuni lainnya dengan ukuran ruang 5 x 6 meter. ''Nggak semuanya kasus kriminal, ada juga yang tidak,'' terangnya.

Namun, Kalapas sedikit 'panik' dan menolak memberikan izin untuk melihat sel tempat Susno ditahan. ''Lain kali saja. Pak Susno belum dikabari,'' tegasnya.

"Jangan-jangan Pak Susno nggak ada di sel," ujarku menimpali.

"Ada kok, tapi, nggak elok kalau Pak Susno nggak berkenan ditemui," jawab Kalapas.

Kemudian, aku mencoba 'mengertak' Kalapas. "Kalau gitu, bisa diduga Pak Susno tidak ada di lapas dan kalaupun ada, jangan-jangan selnya Pak Susno kayak di kamar hotel," tegasku.

Wajah Kalapas terlihat memerah dan sempat memberi kode perintah ke stafnya yang aku tidak tahu perintahnya apa. Kalapas dengan sigap mengalihkan perhatian dengan justru mengajak kami berkeliling lapas dan mengunjungi tempat pembekalan dan pendidikan keterampilan warga binaannya.

Menurut Kalapas, Lapas Pondok Rajeg menjalin kerja sama dengan Samsung, sebuah perusahaan milik Korea Selatan. ''Ini lapas percontohan. Jadi, saya tegaskan tidak ada peredaran narkoba dan praktik jual beli kamar. Pengawasan cukup ketat," jelasnya.

Bentuk kerja samanya yakni pemberian pelatihan dan pendidikan kepada warga binaan. Semisal bengkel service kendaraan mobil dan motor, service alat-alat elektronik yakni televisi, radio, dan handphone, serta kerajinan. Selain itu, ada juga juga warga binaan yang diberikan pelatihan tentang pertanian, peternakan, kesenian, dan juga pengajian.

Baca juga : Soal Tentang Habib Rizieq Hingga LGBT, Begini Tes ASN KPK

Semua kegiatan ini dilakukan 250 warga binaan. Hasil kegiatan yang diunggulkan yakni kerajinan berupa keranjang kemasan. ''Tas keranjang kemasan ini kualitasnya sangat bagus, nantinya akan diekspor ke Korea,'' jelas Kalapas yang menambahkan bahwa kerja sama dengan PT Samsung Korea sudah dilakukan sejak April 2013.

Lanjut Kalapas, nanti dari hasil kerja warga binaan yang dijual, mereka mendapatkan provit sebesar 80 persen dan 20 persennya untuk PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak). ''Kami membekali warga binaan di sini agar ketika mereka keluar dari lapas dan kembali ke masyarakat, mereka mempunyai bekal atau keahlian untuk bekerja atau berwirausaha,'' tuturnya.

Moto Lapas Pondok Rajeg adalah Lapas “Berdasi” yaitu bersih, damai, dan sigap. ''Saya bertekad menjadikan Lapas Pondok Rajek, lapas yang bersih dari narkoba, bersih dari pungli, bersih lingkungan, dan juga bersih dari hal-hal yang tidak sesuai dengan tugas dan fungsihnya,'' tegas Kalapas.

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement