“Beri kami keyakinan biar kami aman”
Saat di rawat di rumah sakit, Hendarmin Ranadireksa menghibur diri dengan bernyanyi bersama istrinya melalui aplikasi Whatsapp, setelah melewati masa kritis. Lagu The Prayer (Celine Dion dan Andrea Boceli) menjadi pilihan, untuk saling menguatkan. Yang di rumah sakit mendapat perawatan, yang di rumah isolasi mandiri demi membantu mengurangi angka baru orang yang terpapar Covid.
When shadows fill our day (Saat bayang-bayang mengisi hari kita)
Lead us to a place (Arahkan kami ke suatu tempat)
Guide us with Your grace (Bimbing kami dengan rahmat-Mu)
Give us faith so we’ll be safe (Beri kami keyakinan agar kami aman)
Yani Hardjakusumah, istri Hendarmin, semasa remaja pernah bergabung dalam Yanti Bersaudara, bersama saudari-saudarinya; Tina dan Iin. Yanti kependekan dari Yani, Tina, Iin. Setelah Yani dan Tina menikah, Iin bergabung dengan Bimbo, yang dimotori kakak tertua, Sam Hardjakusumah.
Menurut putri Hendarmin, Dinda Gayatri Ranadireksa, di usia tuanya dan pernah memiliki kanker, Hendarmin sangat disiplin membantu mengurangi penyebaran Covid-19, dimulai dari keluarga. Di rumah, ia rajin berolahraga jalan kaki dan yoga setiap hari. Jika ada yang akan keluar rumah selalu diingatkan dengan tegas karena takut terpapar Covid.
Sebagai orang yang rentan terpapar Covid-19, setiap ada tamu yang datang ke rumah selalu disemprot disinfektan. Hendarmin memang cukup aktif di berbagai organisasi kebangsaan.
Ia menjadi sekjen Forum Bandung yang diketua Prof Dr Sudjana Sapiie. Ia juga aktif di Satu Indonesia bersama Sarwono Kusumaatmadja.
“Selalu banyak tamu yang ke rumah karena bapak dianggap sebagai tempat bertanya atau berdiskusi berbagai urusan,” jelas Dinda.
Pada Kamis (28/1), kondisi pencipta lagu --bersama Jaka Bimbo-- “Wudhu” itu drop lagi sehingga masuk ICU dan Jumat (29/1) pagi mengembuskan napas terakhirnya karena dipicu Covid-19. Di halaman RS Dustira, Cimahi, jenazah alumni Arsitektur ITB angkatan 1962 itu berada di mobil. Beberapa orang terlihat menshalatkan jenazah dengan barisan yang berjarak.
Lagu “Wudhu” karya Hendarmin-Jaka Bimbo pun mengalun di Facebook Dinda, sehari sesudahnya. Soal lagu ‘Wudhu’ ditulis Hendarmin karena banyak orang yang tidak tahu esensinya. Misal wudhu asal basah saja, padahal kalau soal bersih, mandi juga akan jauh lebih bersih.
“Tetapi wudhu itu adalah esensi kita siap menghadap Sang Pencipta, artinya lebih dari sekadar bersih-bersih fisik. Jauh di atas itu, kita menjadi lebih ‘bersih’ dalam ucapan, penglihatan, dan segala tindak-tanduk kita,” jelas Dinda tentang penjelasan lagu itu yang ia dapat dari ayahnya.
Lagu ini ada di album Bimbo Wudhu yang diluncurkan pada 1991. Setahun sebelumnya, anggota Perhimpunan Mahasiswa Bandung (PMB) angkatan 1962 ini mengakhiri masa baktinya sebagai sekretaris umum MUI Bandung periode 1985-1990:
Kubasuh kakiku
Kusucikan langkahku
Allahu ya Rabbi
Izinkan aku menghadap-Mu.