Rabu 03 Feb 2021 14:06 WIB

Izinkan Aku Menghadap-Mu

Pencipta lagu “Wudhu” yang dinyanyikan Bimbo meninggal dipicu Covid-19.

Hendarmin menyerahkan buku karyanya kepada Jokowi dan KH Said Aqil Siradj.
Foto:

Orang yang secara klinis rentan

Orang tua dan orang dengan komorbid menjadi persoalan tersendiri di belahan dunia mana pun selama pandemi Covid ini. Di Irlandia Utara, pemerintah memberikan perlindungan kepada mereka yang rentan secara medis ini dari serangan Covid-19.

Mereka adalah orang-orang yang produktif sebelum ada pandemi, tetapi kemudian diwajibkan isolasi mandiri di rumah agar tidak terpapar Covid-19. Yaitu, para penyintas kanker, orang-orang dengan penyakit asma parah, orang dengan kondisi langka, orang yang mempunyai persoalan dengan sistem kekebalan tubuh, perempuan hamil dengan kondisi jantung yang serius, orang yang ada di daftar transplantasi, orang tanpa limpa, orang yang harus cuci darah.

Emmy Kelly, manajer Perwakilan & Kampanye Irlandia Utara, mengatakan, ada kesalahpahaman besar bahwa orang yang secara klinis sangat rentan dianggap hidupnya akan segera berakhir, terbatas hidupnya, sudah lanjut usia, atau 'toh akan mati juga'. “Sebelum ada Covid-19, banyak dari mereka bahkan menganggap diri mereka tidak rentan secara medis, apalagi merasa hidup mereka sangat kecil nilainya,” kata Kelly seperti dikutip belfastlive.co.uk edisi 30 Januari 2021.

Selama menjalani isolasi dalam masa perlindungan itu, mereka merasa dibuang dan dilupakan. James (41 tahun) menerima surat perlindungan pada Maret 2020. Namun, jika sewaktu-waktu perusahaan memintanya bekerja, ia tak yakin perusahaannya memberikan perlindungan agar dirinya tak terpapar Covid-19.

Selama masa perlindungan, Nikki (43) mengeluhkan susahnya akses makanan selama berbulan-bulan setelah pandemi muncul. Dipuji basa-basi oleh pemerintah karena telah memberi kontribusi lewat tinggal di rumah.

“Kami telah melakukan pengorbanan terbesar dan betapa membebani kesehatan mental kami, tetapi tanpa bantuan yang berarti,” kata Nikki.

John, juga orang secara klinis rentan, mengaku merasa lega ketika diumumkan ada lockdown, meski hanya mendapat kiriman makanan seminggu sekali. Namun, ketika status lockdown dicabut dan anak-anak kembali masuk sekolah, ia merasakan kesulitan.

Ia mengaku gugup sepanjang hari. “Memberi tahu orang-orang untuk belajar hidup dengan virus yang kemungkinan besar akan membunuh mereka bukanlah bahasa yang menyenangkan untuk didengar,” kata dia.

Michaela Hollywood (30 tahun), advokat hak-hak disabilitas, mengaku telah ditawari vaksinasi, tetapi bukan karena alasan sebagai kelompok rentan, melainkan karena alasan pekerjaan. Michalea adalah orang rentan penderita atrofi otot tulang belakang tipe 2.

Ia menyebut, ada banyak orang rentan berusia 65-69 tahun, tetapi belum mendapat tawaran vaksinasi. “Ini sangat sulit untuk diterima, terutama ketika kami telah begitu sabar dan telah melakukan segala daya kami untuk memastikan bahwa kami melakukan bagian kami untuk menghentikan penyebaran,” kata dia.

Untuk para orang tua, prioritas vaksinasi ternyata untuk mereka yang berusia di atas 80 tahun untuk tahap pertama bersama dengan para tenaga medis. Sudah ada 200 ribu yang disuntik vaksin di Irlandia Utara. Tahap kedua baru menyasar ke usia 65-80 tahun.

Pada Februari, kata Ketua Komite Dokter Umum Irlandia Utara, dr Alan Stout, diharap sebagian besar usia 65-80 tahun dapat divaksinasi, namun pelaksanaannya sangat ditentukan oleh pasokan vaksin. "Tahap ketiga yang saya tidak yakin akan kita dapat mengatasi Covid, memberantas penyakit itu sama sekali,” kata Stout, Senin (1/2).

Meski vaksin tak menjamin pemberantasan Covid-19, optimisme tetap perlu digaungkan. Vaksinasi memang sedang dijalankan di tengah banyaknya respons, tak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara-negara lain. Termasuk di Amerika Serikat.

Wlky.com pada 1 Februari 2021 melaporkan, masih adanya pertanyaan tentang efektivitas vaksinasi mengatasi Covid-19 di Amerika Serikat. Sampai pertanyaan tersebut terjawab, menurut Kepala Tenaga Medis Norton Healthcare dr Steve Hester, perlu desakan kepada setiap orang yang telah divaksinasi untuk memastikan diri mereka tetap mengikuti protokol kesehatan.

“Jika Anda telah divaksinasi dan terpapar, kami belum tahu apakah Anda dapat menularkannya,” kata Hester. Meskipun vaksin akan memberi perlindungan, kata Hester, “Vaksin itu tidak akan dapat melindungi orang-orang di sekitar Anda.”

Menurut Hester, vaksin ini dimaksudkan untuk mengurangi gejala yang akan dirasakan jika terinfeksi. Hal ini dapat membuat penurunan jumlah pasien rawat inap dan jumlah kematian. Namun, kata dia, karena dibuat kurang dari setahun lalu, masih ada hal-hal yang belum diketahui.

“Ada saat-saat di mana segala sesuatunya tidak berbalik secepat yang kita inginkan,” kata Hester. “Anda dapat melihat kembali ke masa polio, cacar air, dari sudut pandang sejarah, untuk melihat bahwa itu tidak terjadi dalam semalam.”

Petugas medis lokal, Cosette Ailiff, pekan ini akan mendapatkan suntikan vaksin kedua. Terlepas dari skeptisisme yang dia dengar dari orang lain, dia menganggap mendapat vaksinasi adalah suatu keharusan.

“Apa pun, untuk mencoba dan membantu mengurangi risiko orang lain terpapar Covid-19 atau meninggal karenanya,” kata Ailiff.

Setelah mendapatkan vaksinasi kedua, dia berencana isolasi mandiri dan bekerja dari rumah sebanyak yang dia bisa. Namun, dia mengakui, ini mungkin tidak terjadi pada banyak orang lain yang telah divaksinasi. Mereka yang sejak pandemi tak bisa mengunjungi keluarga, setelah divaksinasi tergoda untuk mengunjungi keluarga.

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement