Kamis 21 Jan 2021 13:49 WIB

Selubungmu Selubungku Kini Terhijab

Seumpama baqa selubungnya, tentulah fana sampirannya

Cadar. Ilustrasi
Foto:

Jalan Keabadian: Azzam

ianya bermula atas cahaya

meretas jauh ke dalam rahim-rahim zaman

tak ragu, ia meliukkan hembusan hening

pun merapalkan syair-syair rindu,

merengkuh gelombang dan arsy-Mu

meneroka rapuhnya relung jiwa,

O, berlabuhlah sang kala:

bertawaf semesta, sekeping zarah

membuka pintu-pintu keabadian

dalam rumah Tuhan

Bojongsari, Desember 2020

TENTANG PENULIS: M.I. Sigit Pramono, lahir di Jakarta, 5 Agustus 1970. Masa kecilnya sempat dilewati di Kepulauan Riau, wilayah dimana  Bahasa Indonesia berasal. Menyelesaikan pendidikan sarjana di FEUI. Pendidikan pasca sarjananya ditempuh di International Islamic University Malaysia (IIUM), Malaysia dan Ritsumeikan Asia Pacific University, Jepang. Kini bermukim di Depok, Jawa Barat, kesehariannya dilalui dengan menjadi akademisi dalam keilmuan ekonomi syariah dan menjadi pegiat pemberdayaan masyarakat dan peminat sastra Islami.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement