Senin 18 Jan 2021 05:56 WIB

Rezekimu Ada di Sedekahmu

Sedekah selalu beriringan dengan rezeki yang didapat manusia

Rep: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)/ Red: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)
Rezekimu Ada di Sedekahmu Oleh Bahrus Surur-Iyunk

Dan, benar saja. Fauzi mungkin tak sepenuhnya menyadari, bila takdir Allah telah menggiringnya kepada keberuntungan yang tidak terduga sebelumnya. Selang satu bulan setelah dia menjual tanahnya itu, kebahagiaan mendatanginya. Anak perempuan sulunganya dan suaminya yang baru menikah itu diterima CPNS. Dia ditempatkan di daerah yang sama. Semua di luar dugaan dirinya. Saat Allah telah menunjukkan betapa baktinya kepada orang tua dan sedekah untuk saudara-sauradanya terkandung kemuliaan dan keberkahan. Selalu ada misteri di balik keraguan yang berakhir bahagia.

Itulah salah satu cerita yang dituangkan Mas Aditya dalam Buku setebal 257 ini. Buku ini bukan hanya melengkapi dengan kisah-kisah inspiratif, tetapi juga menjelaskan tentang apa itu sedekah, infak, zakat dan berbagai bentuk berbagi. Buku ini mengulas tuntas dan lengkap dengan dalil naqli, pendapat dan kisah-kisah yang memudahkan pembacanya dalam memahami.

Buku yang terbit pertama pada November 2020 ini seakan ingin menunjukkan betapa berbagi atau bersedekah itu bisa menyelesaikan masalah kehidupan. Tentu saja, dengan logika yang seringkali tidak bisa dipahami manusia secara rasional. Dalam bahasa buku inspiratif ini, sedekah bisa mengubah nasib seseorang. balasan bagi sedekah ini pun seringkali tak terduga dan lebih besar dari yang kita sedekahkan.

Hanya saja, buku ini memberi syarat mutlak yang tidak bisa diganggu gugat, bahwa sedekah itu harus didasarkan pada niat yang ikhlas lillahi ta’ala. Jangan ada sedikitpun harapan dan kepentingan dunia yang terselip dalam sedekah itu. Tanpa mengharapkan iming-iming dari orang yang diberi atau dari godaan dunia sedikitpun.

Sedikit terselip kepentingan duniawi, maka jangan berharap akan mendapatkan balasan itu dari Allah. mintalah balasan itu kepada Allah saja, jangan kepada manusia. Harapan dan iming-iming dunia itu bukan hanya dalam bentuk balasan harta benda, melainkan juga pujian, penghargaan, sanjungan, ingin dilihat orang lain, ingin didengar orang lain, agar diceritakan orang lain.

Menurut buku ini, setidaknya ada enam alasan mengapa seseorang harus bersedekah. Yaitu, karena bersedekah itu amalan utama; karena sedekah bisa melangitkan doa; karena bisa menentramkan jiwa; karena sedekah mendamaikan raga; karena sedekah bisa memantik keberhasilan dan kesuksesan; dan sedekah bisa membuka pintu berkah.

Tanpa mengurangi sedikitpun kehebatan buku ini, satu catatan bahwa bahasa tulis yang dipakai dalam buku ini kadang terasa bertele-tele. Kadang-kadang penjelsan yang semestinya bisa ditulis hanya dengan satu paragraph, oleh penulisnya ditulis menjadi dua paragraph, bahkan tiga. Namun, ini hanya terjadi pada satu dua cerita saja. Yang lainnya masih sangat aman dari “bertele-tele” tadi. Wallahu a’lamu.

Judul Buku     : Sedekah Pengubah Nasib, Membuka Jalan Rezeki dengan Banyak Memberi

Penulis            : Aditya Akbar Hakim

Penerbit          : Alifia Books Jakarta, November 2020

Tebal Buku     : xii + 257 halaman

 Peresensi adalah Guru SMA Muhammadiyah I Sumenep

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan suaramuhammadiyah.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab suaramuhammadiyah.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement