Wajah-wajah menggeletak tak berdaya pun ditemuinya di ruang isolasi. Mereka semua seolah tinggal menunggu panggilan untuk menghadap Yang Mahakuasa. Beberapa hari setelah MSW dirawat, memang ada pasien yang meninggal.
MSW menceritakan hal itu pada istri saya melalui WA sembari sesenggukan. Di kemudian hari, ada lagi pasien lain yg meninggal.
"Saya merasa hidup saya tak akan lama. Saya pasrah, Bu," kata MSW pada istri saya lewat WA diiringi tangisan perlahan.
Ketika itu, gula darah MSW menunjukkan angka 396, melewati batas 200. Tekanan darahnya pun tinggi, di kisaran 190/100. Artinya, selain covid, lengkaplah gangguan kesehatan bawaan (komorbid) lain yang diderita MSW.
Pasien covid yang memiliki komorbid, risiko kematiannya memang lebih tinggi. Batuk berat, sesak napas, dan hilangnya penciuman (serta berkurangnya rasa di lidah) masih dia alami.
Untuk menambah ketenangan MSW, istri saya mengirimkan beberapa bacaan dan surat-surat Alquran. Logika istri saya, jika pikiran makin tenang dan tidak selalu dihinggapi rasa khawatir, imunitas tubuh akan kian meningkat dan itu lebih efektif untuk menahan gempuran beruntun virus corona.