Selasa 08 Dec 2020 08:28 WIB
Cerita di Balik Berita

Pilot Gadungan Nyaris Buat Pesawat Jatuh dari Ketinggian

Tanpa sadar aku menggerakkan tuas kendali sehingga pesawat menjadi miring dan stall.

M Subroto, Jurnalist Republika
Foto:

Saat pesawat dalam kendali pilot otomatis, tak banyak yang dilakukan oleh pilot. Jadi sebenarnya menerbangkan pesawat itu hanya butuh keterampilan saat take off dan landing. Begitu di udara, pilot bisa leha-leha.

Tak disangka si pilot mengajakku untuk memegang tuas kendali. Tapi aku diminta tak menyentuh tombol apa pun di sekelilingnya.

“Aman Bos,” jawabku.

Pesawat dikembalikan ke kendali manual. Dia memintaku agar melihat panel attitude indicator atau artificial horizon. Ini untuk mengetahui kemiringan pesawat. Di situ ada simbol pesawat berwarna kuning. Pesawat harus dijaga dalam posisi horizon yang ditandai garis putih.

Aku sudah merasa menjadi pilot, kendati hanya duduk di sebelahnya memegangi tuas kendali. Begini rasanya menerbangkan pesawat. Bisa melihat pemandangan di depan dengan bebas. Tapi ngeri juga membayangkan jika terjadi tabrakan. Sudah pasti pilot yang terlebih dahulu berbenturan.

Tanpa sadar aku menggerakkan tuas kendali, atau mungkin tombol-tombol di samping.  Pesawat sedikit berguncang. Aku kaget. Di panel indikator aku melihat pesawat terlalu miring ke kiri. “Waduuh…” teriakku panik.

“Itu miring…miring,” teriak pilot. Dari arah belakang terdengar teriakan-teriakan penumpang.

Pilot segera mengambil alih tuas kemudi. Wajahnya terlihat cemas.

Tiba-tiba Kapuspen Marsda Graito Usodo yang memimpin rombongan Mabes TNI dari Jakarta, sudah muncul di kokpit. “Ada apa kok tiba-tiba miring?” Mukanya tegang.

“Siap. Tidak ada apa-apa,” jawab si pilot. Dia fokus menerbangkan pesawat sambil memperhatikan cuaca di depan yang mulai gelap.

“Ini ngapain wartawan di sini? Ayo kembali ke belakang. Jangan ganggu pilot. Bahaya,” kata Graito ke arahku. Aku membalas dengan senyum nyengir. Dia kemudian kembali ke kursi penumpang.

”Masnya sih terlalu semangat. Kita bisa stall tadi,” kata si pilot setelah Graito pergi.

Stall adalah kondisi pesawat jatuh dari ketinggian dalam keadaan tidak terkendali. Itu terjadi karena pesawat kehilangan gaya angkat sehingga tidak sanggup lagi melayang di udara.

Aku kembali ke kursi penumpang. Ternyata penumpang di belakang tadi merasakan pesawat tiba-tiba sangat miring. Makanya mereka berteriak. Pasti mereka tidak tahu itu ulahku, si pilot gadungan.

Sungguh pengalaman yang berharga bisa sebentar menerbangkan pesawat. Untung saja tak terjadi apa-apa. Bagaimana kalau tadi pesawat makin miring dan stall? Ah, aku ngeri membayangkannya.

Tips memupuk rasa ingin tahu:

- Selalu belajar tentang banyak hal

- Kuasai bidang liputan dengan baik

- Perdalam pengetahuan, khususnya di bidang liputan

- Jangan merasa puas dengan informasi yang sudah didapatkan

- Jangan mudah percaya dengan informasi yang diterima

- Selalu mencari  angle alternatif dalam sebuah peristiwa atau wawancara.

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement