Ketika seseorang memilih instrumen investasi yang memiliki volatilitas tinggi maka mereka juga mengharapkan imbal hasil yang tinggi. Sharpe ratio bisa digunakan untuk tingkat risiko dari reksa dana.
“Tidak ada patokan berapa sharpe ratio yang terbaik. Sharpe ratio merupakan rasio yang mengukur kinerja reksa dana dengan perbandingan imbal hasil dan risiko (standar deviasi). Makin tinggi sharpe ratio maka semakin baik kinerja reksa dana tersebut,” ucapnya.
Jika menemukan nilai sharpe ratio negatif produk reksa dana, maka akan lebih baik bagi kita untuk memilih reksa dana yang sharpe ratio negatifnya paling kecil. Sharpe ratio yang negatif menandakan tingkat risiko lebih besar dibanding dengan tingkat pengembalian.
Ketika membeli reksa dana pada platform milik agen penjual efek reksa dana atau perusahaan sekuritas, maka nilai rasio ini akan tertera daftar reksa dana. Nilai sharpe ratio juga bisa berubah, bisa saja satu reksa dana saham memiliki nilai sharpe ratio yang tinggi dalam tiga bulan namun minus periode satu tahun.