Senin 30 Nov 2020 22:30 WIB

Shearer Kritik Otoritas Liga Terkait Protokol Cedera Pemain

Luiz masih terus dimainkan dengan kepala berdarah, meski baru saja berbenturan.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Israr Itah
Para pemain memberi isyarat kepada staf medis setelah benturan kepala David Luiz dari Arsenal, kiri bawah, dan Raul Jimenez dari Wolverhampton Wanderers selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Arsenal dan Wolverhampton Wanderers di Emirates Stadium, London, Minggu, 29 November 2020.
Foto: AP/John Walton/Pool PA
Para pemain memberi isyarat kepada staf medis setelah benturan kepala David Luiz dari Arsenal, kiri bawah, dan Raul Jimenez dari Wolverhampton Wanderers selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Arsenal dan Wolverhampton Wanderers di Emirates Stadium, London, Minggu, 29 November 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Eks penyerang timnas Inggris Alan Shearer mengecam otoritas Liga Primer Inggris terkait insiden benturan kepala David Luiz dan Raul Jimenez. Kedua pemain beradu kepala sangat keras, yang berakibat Jimenez harus dilarikan ke rumah sakit pada pertandingan Arsenal versus Wolverhampton Wanderes (Wolves). Shearer mengkritik karena Luiz masih terus dimainkan dengan kepala yang berdarah, meski telah diperban.

"Sepak bola harus menjadi nyata dan perlu bangun. Ini harus serius. Tidak tahun depan, bulan depan, pekan depan, tapi sekarang!" tegas tandem maut Chris Sutton di Blackburn Rovers dilansir Football London, Senin (30/11).

Baca Juga

Insiden benturan terjadi pada menit kelima, berawal dari sepak pojok pada laga yang berlangsung di Stadion Emirates, London, Senin dini hari WIB. Jimenez berusaha menyapu bola, tapi kepalanya dihantam oleh tandukan Luiz yang berada di depan sang striker. Alhasil, kedua pemain langsung tergeletak di atas lapangan.

Keduanya mendapat perawatan, Luiz beruntung dapat kembali bangkit. Sedangkan Jimenez yang tak sadarkan diri harus mendapat pertolongan secara intensif.

Shearer menilai kembalinya Luiz ke atas lapangan setelah insiden tersebut sebagai keputusan mengerikan. "Bagaimana mungkin dia diizinkan kembali ke lapangan dengan luka yang berdarah menembus perban, menetes di wajahnya. Kita berbicara tentang kesejahteraan pemain di sini. Kriket melakukannya, NFL melakukannya. Mereka semua memiliki protokol yang lebih baik," kata Shearer.

Cedera kepala yang memaksa sang pemain kembali ke pertandingan dengan balutan perban di keningnya memang bukan yang kali pertama terjadi. Sebelumnya, pada Januari 2017, mantan gelandang Tottenham Hotspur Ryan Mason menderita patah tulang tengkorak setelah bertabrakan dengan mantan bek Chelsea Gary Cahill.

Nahas bagi Mason, insiden itu mengakibatkan dirinya terpaksa pensiun dari sepak bola profesional lebih dari setahun kemudian. Selain itu, mantan kiper Chelsea, Petr Cech, juga mengalami patah tulang tengkorak pada 2006 saat the Blues menang 1-0 atas Reading di Stadion Madejski. Insiden itu, yang terjadi pada tahap awal kariernya. Beruntung, Cech masih bisa berkarier walaupun harus memakai perlengkapan pelindung kepala.

"Kita berbicara tentang hidup dan mati di sini, karier pemain. Itu tidak dapat diterima. Ini sudah berlangsung sangat lama, terlalu lama. Kita sedang menguji coba pengganti gegar otak. Untuk apa uji coba itu?" sesal eks penyerang Newcastle United ini.

Striker asal Meksiko, Jimenez sendiri dinyatakan baru saja menjalani operasi retak tulang tengkorak di sebuah rumah sakit asal London.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement