Rabu 07 Oct 2020 18:30 WIB

Mahasiswa UNS Buat Board Game untuk Disabilitas Grahita

Board Game BOGABITA yang bertujuan untuk mengenal lebih dalam tentang ke-Indonesiaan.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menciptakan media edukasi untuk siswa disabilitas grahita di Kabupaten Karanganyar. Media tersebut diberi nama Board Game BOGABITA yang bertujuan untuk mengenal lebih dalam tentang ke-Indonesiaan.

Mereka tergabung dalam kelompok Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dengan anggota Salma Hanifah Prameswari, Syafira Aulia Fadlillah, Gani Albar Arafat, dan Nuno Yusuf Kirana.

Baca Juga

Salma Hanifah selaku ketua tim menjelaskan, tujuan pembuatan media ini untuk mendekatkan siswa kepada hal-hal yang berbau Indonesia, kebhinekaan, dan alat musik tradisional berbasis kearifan lokal. Ide ini awal terbentuk ketika dirinya mengikuti sosialisasi PKM di gedung Pascasarjana UNS.

"Setelah itu, saya akhirnya membentuk tim PKM dan memiliki inisiasi untuk membuat board game khusus untuk anak-anak difabel agar memahami tentang kebhinekaan dan memupuk kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui media edukasi ini," terang Salma, seperti tertulis dalam siaran pers, Rabu (7/10).

Dalam proses pengaplikasiannya, mereka bekerja sama dengan Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Karanganyar. "Saat kami menghubungi mitra, kami membahas banyak hal mengenai anak-anak disabilitas grahita yang ternyata memiliki semangat belajar dan keingintahuan yang tinggi tentang media edukasi yang akan kami buat dalam bentuk board game. Alhamdulillah kemarin sudah kami sosialisasikan melalui Google Meet dengan guru SLB dan murid SLB Negeri Karanganyar," tambahnya.

Saat dilakukan sosialisasi, Salma mengungkapkan, siswa sangat antusias dalam memainkan board game BOGABITA. Selain itu, para siswa juga dapat mengetahui beberapa alat musik tradisional, nama-nama presiden, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Bahkan, mereka bisa menghafal Pancasila melalui media board game tersebut.

"Salah seorang guru juga menyebutkan bahwa sebelumnya anak-anak kesulitan dalam menghafal hal baru. Namun dengan media edukasi board game BOGABITA ini ternyata memudakan siswa disabilitas grahita dalam mempelajari hal-hal baru," jelas Salma.

Salma berharap agar board game BOGABITA tersebut dapat diaplikasikan secara luas bagi anak-anak disabilitas grahita lainnya. Sehingga, dapat memudahkan mereka untuk belajar dan memahami kebhinekaan dan ke-Indonesiaan dengan cara yang edukatif dan kreatif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement