Rabu 30 Sep 2020 06:04 WIB
Cerita di Balik Berita

Sepotong Kue Ulang Tahun untuk Wakil Presiden

Kami membeli kue ultah setelah berkeliling Swiss yang cuacanya berkisar 7 derajat.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mendapatkan kejutan ulang tahun dari wartawan ketika sedang tugas ke luar negeri.
Foto: Dokumentasi Pribadi/Republika
Wakil Presiden Jusuf Kalla mendapatkan kejutan ulang tahun dari wartawan ketika sedang tugas ke luar negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Fauziah Mursid, Jurnalis Republika

Sebagian orang mungkin pernah ya dalam hidupnya sekali atau dua kali memberi kejutan kue saat ulang tahun saudara, teman atau kerabatnya. Normalnya, memberi kejutan ulang tahun ya seperti pada umumnya, beli kue, datangi orang yang berulang tahun, dikasih, selesai.

Baca Juga

Tapi bagaimana, kalau yang diberi kejutan ini orang nomor dua di Indonesia dari lima wartawan yang kala itu sedang meliput agenda acara Wakil Presiden. Kalau saya sih dan empat teman wartawan lainnya tak bisa biasa saja saat itu.

Kesempatan yang langka bagi saya, masyarakat biasa, mendapat kehormatan memberikan selamat apalagi kejutan kue ulang tahun ke seorang Wakil Presiden. Saat itu, pertengahan Mei 2019, saya dan empat teman wartawan dari media berbeda berkesempatan untuk meliput agenda kenegaraan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam Forum PBB pengurangan risiko kebencanaan di Jenewa, Swiss.

Di hari kedua kunjungan kenegaraan di sana, yakni 15 Mei 2019 bertepatan dengan hari lahir Wakil Presiden Jusuf Kalla. Sebenarnya kejutan kue ulang tahun sudah diawali dari kerabat dekat Pak JK pada malam pergantian hari, hanya saat itu teman media tidak di lokasi saat kejutan berlangsung.

Memang karena kebaikan hati tim dari Wapres, sebagai gantinya, kami lima wartawan diberikan kesempatan spesial mengucapkan selamat ulang tahun secara langsung ditandai simbolis kue ulang tahun ke Wapres JK.

Bagaimana rasanya? Senangnya bukan main. Meski sehari-hari meliput kegiatan beliau, tapi berinteraksi di luar tugas peliputan tentu berbeda rasanya. Apalagi berada jauh dari negeri sendiri, momentum seperti ini sangat dinantikan.

Sejak pukul tiga pagi waktu setempat, skenario pemberian kue ultah sudah dirancang sedemikian rupa oleh kami bersama tim dari Sekretariat Wakil Presiden. Saat itu memang bertepatan dengan bulan puasa, jadi kami sudah mulai aktif sejak waktu sahur.

Begitu fajar datang, pagi-pagi sekali kami lima wartawan dan Mbak Glo dari Tim Wapres sudah sibuk berkeliling di pertokoan kota Jenewa. Di tengah tiupan angin suhu tujuh derajat Celcius itu, kami memasuki tiap-tiap toko kue, mencari kue yang pantas untuk diberikan kepada seorang Wakil Presiden.

Meski orang Swiss terbiasa dengan panganan roti, tetapi tidak mudah mencari kue ultah 'pantas' itu di pagi hari. Akhirnya kue baru didapat dari toko perbelanjaan besar yang buka agak lebih siang.

Itu pun kami berburu waktu dengan agenda meliput agenda bilateral Wapres JK dengan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Wan Azizah Wan Ismail. Di sela menunggu pertemuan, tentu saja kami masih repot dengan persiapan kejutan spesial ultah dari wartawan.

Lilin kue berkali-kali ditegakkan untuk memastikan tidak goyang saat disodorkan ke Wapres, khawatir jatuh saat ditiup. Korek gas juga beberapa kali diuji untuk memastikan bisa nyala saat digunakan.

Lalu untuk penampilan kami, tentu saja sudah dalam kondisi rapi, dengan setelan jas dan blazer gelap. Kami kemudian berbagi tugas saat memberikan kejutan ultah tersebut.

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement