Jumat 17 Jul 2020 05:52 WIB

Food Estate Rasa Menhan

Menhan Prabowo Subianto mendapat tugas jalankan porgram lumbung pangan

Rep: Retizen/ Red: Elba Damhuri
Presiden Joko Widodo, Menhan Prabowo Subianto dan Mentan Syahrul Yasin Limpo meninjau Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kamis (9/7). Desa ini merupakan salah satu titik lahan yang terpilih untuk  digunakan dalam pengembangan program food estate.
Foto:

Perbedaan informasi data ini menunjukkan komunikasi Presiden dan Menterinya tidak berjalan baik. Termasuk memberikan proyek lumbung pangan ke Menhan juga sebenarnya kurang etis. Dalam hal ini, Presiden terkesan mengabaikan peran Kementan. 

Memahami makna pertahanan dan ketahanan itu penting. Agar tugas dan fungsi lembaga pemerintah jelas dan terarah. Sebuah negara memang membutuhkan pertahanan militer yang kuat. Belanja senjata dan alutsista akhirnya menjadi prioritas Menhan. Bagaimana jadinya bila konsentrasi itu buyar lantaran Menhan merangkap tugas urusi pangan? 

Bagaimana pula mekanisme proyek lumbung pangan Menhan? Bisakah itu berjalan seimbang tanpa memunculkan kecemburuan di lembaga pemerintahan? Jangan sampai ada kesan Menhan mengangkangi tugas Mentan. 

Hal sensitif semacam ini semestinya dilpikirkan secara matang oleh Presiden. Jangan sampai terkuak fenomena berulang di periode pertama. Para menteri saling lempar amanah. Rakyat pun dibuat bingung karena ulah mereka. 

Menata sebuah negara itu memang susah-susah ruwet. Tidak mudah dan tidak bisa serampangan asal memerintah. Harusnya semua pejabat negara memahami itu. 

Baik tidaknya sebuah pemerintahan bergantung pada sistem pemerintahan dan kepemimpinan pucuk pimpinan. Jangan sampai pemimpin tak paham tugas, pokok, dan fungsi dirinya dan lembaga di bawahnya. 

Inilah pentingnya seorang pemimpin harus memiliki jiwa leader dan negarawan. Ia harus memiliki pandangan tajam terhadap suatu permasalahan. Melihat jauh ke depan dengan paradigma jangka panjang. 

Ia pun wajib memikirkan kebijakan yang memberi kesejahteraan rakyat. Membangun negara berdaulat, mandiri, dan bebas dari intervensi kepentingan oligarki. 

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement