Rabu 17 Jun 2020 06:30 WIB

Pelatih Persib Bagikan Pengalaman Melatih Junior Malaysia

Robert menyebut klub di Indonesia harus berpikir jangka panjang.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pesepak bola tim nasional (timnas) Indonesia U-16 mengikuti latihan di Lapangan Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Foto: Antara/Risky Andrianto
Pesepak bola tim nasional (timnas) Indonesia U-16 mengikuti latihan di Lapangan Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts memiliki perhatian khusus bagi akademi sepak bola di Indonesia. Pengalamannya dalam membina tim nasional U-16 Malaysia membuatnya memiliki pandangan sendiri soal akademi Indonesia.

Robert menyebut klub di Indonesia harus berpikir jangka panjang dalam membangun tim. Bukan klub yang hanya mengejar juara tiap tahunnya, tapi bagaimana klub menguatkan akarnya, yakni akademi.

"Niat maupun tekad untuk meningkatkan standar klub bukan hanya datang dari bagaimana tim selalu memenangkan pertandingan, tapi bagaimaan klub membangun yang seutuhnya," kata Robert, Selasa (16/6).

Robert mencontohkan, klub asal Malaysia, Johor Darul Tazim yang membuat fasilitas khusus bagi akademi. Kini, JDT menjadi salah satu klub asal Malaysia yang paling diperhitungkan di Asia Tenggara.

"Tentu ada peran dan tanggung jawab pemerintah didalamnya. Karena ini soal mengembangkan pemain muda," tegas Robert.

Dia pun menyoroti fasilitas akademi yang tidak mumpuni untuk pemain muda. Sehingga pemain sulit mengembangkan teknik olah bola.

"Jika kami punya fasilitas indoor dan lapangan sintetis, kami bisa memulai program itu," katanya.

Dia bahkan pernah mempromosikan lapangan artificial untuk pembinaan sepak bola. Lapangan jenis ini menggunakan karpet dari rumput sintetis.

 Itu karena menurutnya, dengan memiliki lapangan artificial, program latihan bisa dilakukan secara konstan.

"Tidak peduli di cuaca apapun mereka tetap bisa latihan. Perawatannya pun sangat minimal, dan jika terawat dengan baik, bisa digunakan untuk 15-20 tahun. Sehingga pembinaan akademi bisa terus belanjut," katanya.

Jika bisa mengembangkan talenta pemain muda dengan baik, bukan hal yang tidak mungkin sepak bola Indonesia bisa maju. Robert pun berharap pemain muda bisa memiliki pengalaman lebih dengan bermain melawan tim yang lebih maju.

"Tim junior Indonesia telah pergi ke beberapa negara di dunia dan mengikuti turnamen. Bisa dilihat Indonesia kerap menndapatkan hasil yang bagus. Memang tidak bisa dilupakan kemampuan dasar pemain menjadi yang utama. Tetap elemen kompetitif juga penting," tegas Robert.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement