REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Pandemi covid-19 di Italia terus mereda. Sejumlah agenda akan kembali berjalan sebagaimana mestinya. Salah satunya Serie A. Pada 20 Juni nanti, kompetisi sepakbola terelit negeri spageti, musim 2019/2020, dipertandingkan lagi.
Hanya saja, para penonton masih dilarang menonton langsung di stadion. Ini untuk mencegah penularan virus corona secara masif. Namun situasi ironi terlihat. Saat stadion ditutup, di waktu yang sama, pemerintah mengizinkan teater, bioskop, dan konser perlahan berjalan normal. Artinya acara-acara tersebut, terbuka bagi penggemar. Walhasil muncul pertanyaan, mengapa sepakbola diperlakukan berbeda.
"Menurut berbagai sumber, Presiden Juventus, Andrea Agnelli mengusulkan kepada 19 pemilik klub Serie A, agar membuka kembali stadion masing-masing, pada pertengahan Juli nanti," demikian laporan yang dikutip dari Football Italia, Senin (1/6).
Tentu saja semua dilakukan secara bertahap. Pertama hanya 10 persen dari kapasitas stadion yang dibuka untuk penonton. Ini agar aturan menjaga jarak antara satu dengan yang lain tetap diberlakukan. Selanjutnya 25 persen, dan seterusnya. Usulan Agnelli bukan sesuatu yang aneh. Polandia, Rusia, dan Serbia sudah mengizinkan sebagian penggemar masuk ke stadion sejak Juni. Sementara Spanyol, Bulgaria, dan Portugal sedang mempelajari proposal serupa.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
