Ahad 10 May 2020 14:07 WIB

AS Dilaporkan Tolak Jutaan Masker N95 di Awal Pandemi Covid

Tawaran jutaan masker N-95 dari pemasok medis ditolak oleh pemerintah AS.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Masker N95.
Foto: EPA
Masker N95.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat (DHHS) dilaporkan oleh Washington Post telah mengabaikan masuknya jutaan masker pelindung N-95 ke dalam negeri pada tahap awal pandemi Covid-19 muncul ke negara itu awal tahun. Kasus virus corona pertama di AS terdeteksi pada 21 Januari setelah pasien kembali dari kota Wuhan, China.

Setelah terdeteksi, pemerintah Donald Trump dilaporkan menerima tawaran dari perusahaan pemasok medis swasta Prestige Ameritech. Pada 22 Januari, pemilik Presitge Ameritech, Michael Bowen melalui email ke DHHS, menawarkan agar pihaknya dapat membantu negara di tengah menyusutnya pasokan masker medis produksi dalam negeri.

Baca Juga

"Kami masih memiliki empat jalur produksi N-95 yang baru. Mengaktifkan kembali mesin-mesin ini akan sangat sulit dan sangat mahal tetapi dapat dicapai dalam situasi yang buruk," kata suratnya dilansir laman Sputnik, Ahad (10/5).

Dia menerima jawaban pada hari yang sama, dari direktur Divisi Perlindungan Infrastruktur Kritis, Laura Wolf yang tidak menunjukkan banyak antusiasme untuk penawaran tersebut. "Saya belum yakin kita sebagai pemerintah sudah dekat menjawab pertanyaan-pertanyaan itu untuk Anda," ujarnya.

Bowen kemudian bertahan, mengutip kemampuan perusahaannya untuk memproduksi 1,7 juta masker N-95 tambahan per minggu. Dia juga menekankan bahwa ia telah menerima banyak permintaan dari pelanggan asing lainnya. Pembicaraan kepada pemerintah AS dilaporkan sia-sia dan tawarannya tidak diterima.

Pertukaran tersebut disebutkan dalam pengaduan pelapor yang diajukan oleh mantan direktur agen vaksin federal AS, Dr. Rick Bright, yang dikeluarkan dari posisinya dan diberi "pekerjaan yang tidak terlalu berdampak" karena alasan Bright dan tim pengacaranya percaya akan politik. Tawaran Bowen datang berbulan-bulan sebelum AS kekurangan peralatan pelindung diri yang diperlukan. Muncul laporan bahwa untuk mendapatkan pasokan medis, pemerintah Trump menyita bantuan kemanusiaan untuk negara lain, tetapi klaim itu ditolak oleh Gedung Putih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement