Ahad 10 May 2020 13:59 WIB

Taman Satwa Cikembulan Tetap Bisa Urus Binatang Hingga Juni

BKKSDA Jabar akan terus memantau satwa di Taman Satwa Cikembulan

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nur Aini
Orang utan di Taman Satwa Cikembulan, Kabupaten Garut.
Foto: dok. Taman Satwa Cikembulan
Orang utan di Taman Satwa Cikembulan, Kabupaten Garut.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat (Jabar) terus melakukan pemantauan satwa di Taman Satwa Cikembulan, Kabupaten Garut. Kondisi satwa di kebun binatang itu dipastikan masih dalam keadaan aman. Pengelola menyebut masih bisa mengurus hingga Juni.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah V Garut, BBKSDA Jabar, Dodi Arisandi mengatakan, satwa-satwa di Taman Satwa Cikembulan masih dalam kondisi baik. Begitu pula kondisi pengelola kebun binatang yang terletak Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, itu.

Baca Juga

"Kita terus monitoring. Malah ada kelahiran baru di sana. Hasil monitoring kita, sampai Juni masih aman," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (10/5).

Menurut dia, BBKSDA Jabar juga berencana memberikan bantuan berupa pakan kepada Taman Satwa Cikembulan. Apalagi, lebih dari 50 persen satwa yang ada di kebun binatang itu merupakan titipan BBKSDA. 

Kendati demikian, bantuan itu masih belum disalurkan. Sebab, menurut dia, pengelola masih bisa mengurus satwa-satwa itu hingga Juni. 

"Mudah-mudahan, sebelum akhir Juni pandemi selesai. Kalau belum berakhir, kita akan berikan bantuan. Tapi belum bisa saya sampaikan bantuannya berapa banyak," kata dia.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut berencana menyalurkan bantuan ke Taman Satwa Cikembulan. Bupati Garut, Rudy Gunawan mengatakan, pihaknya akan menyalurkan Rp 50 juta ke kebun binatang itu lantaran sudah tak beroperasional selama dua bulan.

Menurut dia, ada beberapa faktor Pemkab ingin memberikan bantuan ke Taman Satwa Cikembulan. Pertama, tempat itu telah menjadi salah satu ikon wisata di Kabupaten Garut. Selain itu, Taman Satwa Cikembulan juga merupakan pembayar pajak terbaik lima tahun berturut-turut. 

"Jadi kami akan bantu," kata dia. 

Ia mengatakan, bantuan sebesar Rp 50 juta akan diberikan dalam bentuk pakan, seperti sayur, buah, dan ayam. Pakan tersebut akan dibeli dari para petani dan peternak lokal.

"Daripada sayuran sekarang mubazir kebuang, akan kami beli. Seperti wortel, mentimun dan lain-lain. Kami juga lagi pikirkan untuk beli ayam sebagai pakan harimaunya. Sekarang kan lagi murah harganya," katanya.

Sementara itu, Manajer Operasional Taman Satwa Cikembulan, Rudi Arifin mengapresiasi langkah Pemkab Garut yang hendak memberikan bantuan. Apalagi, bantuan diberikan dalam bentuk pakan dalam bentuk pakan ketimbang uang tunai.

"Saya memang sudah ceritakan kondisi di sini ke kecamatan. Terus diminta berkirim surat juga. Alhamdulillah kalau mau dibantu (Pemkab)," kata dia.

Selain Pemkab Garut, kata dia, sejumlah komunitas di Kabupaten Garut juga sudah menghubungi untuk memberikan bantuan ke Taman Satwa Cikembulan. Tak hanya itu, sejumlah kebun binatang juga akan membantu bagi pakan satwa.

Namun, ia menyarankan kepada donatur yang ingin memberi sumbangan lebih baik dalam bentuk pakan. Dengan begitu, tidak timbul fitnah kepada pengelola Taman Satwa Cikembulan.

"Sampai sekarang bantuan belum ada karena mereka tahu sampai Juni kami masih sanggup," kata dia.

 

Dodi Arisandi menjelaskan, Taman Satwa Cikembulan merupakan salah satu lembaga konservasi di Kabupaten Garut yang memiliki fungsi untuk mengembangbiakkan atau penyelamatan satwa, selain sebagai sarana rekreasi. Beberapa jenis satwa dilindungi juga dititipkan di Taman Satwa Cikembulan, seperti harimau, macan, dan elang.

Ketika satwa titipan itu berhasil dikembangbiakan, ia mengatakan, BBKSDA akan melepasliarkan ke habitat aslinya. "Seperti elang di sana kan sudah banyak, setelah dititipkan bisa kita lepas liarkan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement