Selasa 14 Apr 2020 06:03 WIB

Gara-Gara Corona, Kloset “Basah” Naik Daun

Membersihkan diri dengan air setelah buang hajat ada dalam tradisi Islam.

Papan penanda arah ke toilet.
Foto:

Tradisi Islam

Membersihkan diri dengan air setelah buang air besar atau kecil sebetulnya telah ada sepanjang peradaban umat manusia. Upacara dan kepercayaan agama-agama di dunia meng gunakan air sebagai alat pembersih atau pemurnian (bersuci). Salah satu bak mandi tertua yang ditemukan berasal dari sekitar tahun 1500 Sebelum Masehi.

Toilet umum Romawi kuno adalah contoh awal menggunakan air untuk membersihkan area anal dan genital. Orang Romawi akan menggunakan spons basah yang diikatkan pada bilah kayu —disebut tersorium— untuk keperluan ini.

Pada masa penyebaran agama Islam, etika tentang membersihkan badan dengan air tak hanya terkait cara, tapi juga penyelenggaraannya.

Jamban dalam ajaran Islam harus berada di tempat yang jauh dari genangan air atau sumber mata air, jalur orang lalu-lalang, dan berada di tempat teduh. Selain itu, dianjurkan untuk lebih baik memasuki area kakus dengan kaki kiri dan tidak menghadap atau memunggungi Kiblat. Hadis Bukhari menyebutkan setiap kali Rasulullah Muhammad SAW pergi ke toilet, ia berdoa memohon perlindungan dari hal jahat.

Saat berada di toilet, seorang Muslim harus tetap diam; tidak berbicara, menjawab salam, atau menyapa orang lain. Saat buang air besar bersama, tidak boleh bercakap-cakap atau saling memandang alat kelamin masing-masing.

Makan makanan apa pun di dalam toilet juga dilarang. Aturan lainnya, membasuh area yang akan dibersihkan sebaiknya menggunakan tangan kiri. Bagaimana jika tak ditemukan air? Istinja' alias bercebok bisa menggunakan batu atau tisu. Tapi ini dengan catatan tak ditemukan air sama sekali.

Inilah sebabnya kamar mandi "basah" umumnya dijumpai di negara-negara mayoritas penduduknya beragama Islam dan di sebagian besar wilayah Asia di mana air dianggap penting untuk kebersihan. Termasuk di dalamnya adalah India, Nepal, Pakistan, Me sir, Cina, Iran, Maladewa, Bangladesh, Brasil, Turki, Uni Emirat Arab, Indonesia, Malaysia, Filipina, Sri Lanka, Thailand, Singapura, Vietnam, dan Kamboja.

Di negara-negara itu umumnya dipasang di instalasi toilet gaya Barat (duduk), dengan pancuran air untuk bercebok. Di Thailand, adalah hal umum toilet gaya Barat dan instalasi toilet jongkok dilengkapi pancuran air.

Pimpinan parlemen Thailand pernah marah besar ketika mengetahui bahwa renovasi gedung parlemen yang baru mengubah toilet menjadi murni bergaya Barat tanpa dilengkapi dengan pancuran air untuk bercebok. Di Eropa, kakus dengan bidet umum di gunakan misalnya di Finlandia dan Estonia. Sebaliknya di Amerika Serikat, kakus model ini sama sekali asing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement