Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

Ini Kesan Panarub Group Dapat Fasilitas Kawasan Berikat

Kamis 21 Nov 2019 17:26 WIB

Red: Dwi Murdaningsih

Panarub Group saat saat presentasi untuk mendapatkan fasilitas kawasan berikat pada Rabu (13/11) di Kanwil Bea Cukai Jateng DIY.

Panarub Group saat saat presentasi untuk mendapatkan fasilitas kawasan berikat pada Rabu (13/11) di Kanwil Bea Cukai Jateng DIY.

Foto: bea cukai
Kawasan berikat sudah terbukti memberikan dampak ekonomi positif bagi perusahaan.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Panarub Group mendapatkan fasilitas kawasan berikat dari Bea Cukai. Panarub Group melakukan ekspansi usahanya ke daerah Brebes Jawa Tengah. Group usaha yang terkenal dengan produksi sepatu bermerk terkenal seperti Adidas dan Mizuno ini mendirikan pabrik baru dengan nama PT Rubber Pan Java (RPJ).

Presiden Direktur PT RPJ, Budiarto mengungkapkan ihwal pendirian pabrik baru tersebut. “PT RPJ merupakan bagian dari Panarub Group. Kami mendirikan pabrik baru ini sebagai bagian dari ekspansi kami. Daerah Brebes menjadi pilihan untuk mendukung pengembangan usaha kami di Jawa Tengah ini,” ujarnya pada saat presentasi untuk mendapatkan fasilitas kawasan berikat pada Rabu (13/11) di Kanwil Bea Cukai Jateng DIY.

Baca Juga

Panarub Group saat ini sudah memiliki tiga perusahaan yang telah menjadi kawasan berikat. Salah satunya bahkan telah memiliki status sebagai kawasan berikat mandiri yaitu PT Panarub Industri di Tangerang yang kini mempunyai 8.118 orang karyawan.

Berikutnya adalah PT Panarub Dwikarya yang juga berlokasi Tangerang dan kini mempunyai 3.103 orang karyawan. Kemudian, PT Bintang Indokarya Gemilang di Brebes Jawa Tengah dengan jumlah karyawan 4.714 orang. Kali ini, PT RPJ yang baru mereka dirikan di area seluas 3.37 Ha ini juga berhasil mendapatkan fasilitas fiskal berupa kawasan berikat sebagaimana tiga perusahan lainnya tersebut.

“Kami mengajukan permohonan kepada Bea Cukai untuk mendapatkan fasilitas ini agar cash flow perusahaan terbantu, sehingga perusahaan dapat berkembang,” ungkap Budiarto.

Dalam presentasinya, Budiarto mengungkapkan rencana perusahaannya. Perusahaan yang dipimpinnya itu berencana akan memulai produksi pada akhir Desember. Sampai dengan Agustus 2020 perusahaan akan menyerap 816 orang karyawan.

"Kami memproduksi rubber sole, bottom set, EVA, komponen berupa sockliner, midsole dan upper, serta sepatu dan sandal," ucap dia.

Sementara itu, Kepala Bea Cukai Jateng DIY Juli Tri Kisworini menyampaikan bahwa fasilitas kawasan berikat memang sudah terbukti memberikan dampak ekonomi positif tidak hanya bagi perusahaan, namun juga kepada negara dan masyarakat. Juli juga menginformasikan bahwa Jawa Tengah saat ini menawarkan keunggulan bagi investor.

“Paling tidak ada tiga keunggulan yang dimiliki Jateng dibandingkan daerah lain, yaitu UMR yang lebih rendah, kondisi keamanan yang kondusif, dan infrastruktur yang memadai. Kondisi seperti ini ramah investor,” kata dia.

Pemberian fasilitas fiskal dari pemerintah ini memang telah terbukti memberikan dampak ekonomi positif tidak hanya bagi negara dan perusahaan, namun juga bagi masyarakat sekitar. Hal yang paling nyata terjadi dan dirasakan masyarakat adalah penyerapan tenaga kerja dan munculnya kegiatan ekonomi riil baru seperti warung

makan, tempat kost dan kontrakan, serta transportasi.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
 
Terpopuler