Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

Hidayat Nur Wahid: Mari Kembangkan Politik Rendah Hati

Senin 30 Apr 2018 17:47 WIB

Red: Budi Raharjo

 Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid

Foto: Humas MPR
Hidayat juga meminta agar mereka bisa menjadi generasi yang unggul

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menerima kunjungan delegasi Pimpinan Wilayah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Jawa Barat periode 2018-2020. Pertemuan tersebut berlangsung di ruang kerja Wakil Ketua MPR, Gedung Nusantara III Komplek MPR, DPR dan DPD RI, Senin (30/4).

Pada kesempatan itu delegasi PW KAMMI dipimpin Ketuanya Naufan. Kepada Wakil Ketua MPR, Naufan menyampaikan undangan untuk memberikan pidato kunci pada acara Rakerwil KAMMI yang akan dilaksanakan 11-13 Mei 2018. Menanggapi permohonan tersebut, Wakil Ketua MPR menyatakan kesanggupannya untuk hadir dan memberikan pidato kunci pada pembukaan Rakerwil yang akan dilaksanakan di Ciamis Jawa Barat.

Kepada delegasi KAMMI, Hidayat juga meminta agar mereka bisa menjadi generasi yang unggul. Bisa beristiqomah menjalankan organisasi, tetapi juga berprestasi dibidang akademik. "Bukan malah menjadikan organisasi sebagai alasan yang membuat pendidikan tersendatm sehingga malah jadi mahasiswa abadi," kata Hidayat menambahkan.

Selain itu Hidayat juga mengharap semua anggota KAMMI bisa memahami sejarah. Khususnya sejarah tokoh tokoh Islam, dalam memperjuangkan berdirinya NKRI. Salah satunya adalah KH Agus Salim. Agus Salim kata Hidayat patut diteladani karena sikap-sikap terpujinya dalam menjaga keutuhan bangsa Indonesia.

"Tetapi beliau adalah sosok yang tetap sederhana. Tidak punya mobil dan tinggal di rumah kontrakan, jiwanya sama sekali tidak terpengaruh oleh materi," kata Hidayat lagi. Sikap rendah hati, seperti yang ditunjukkan Moh Natsir dan Agus Salim, itulah menurut Hidayat yang harus dikembangkan pada zaman sekarang.

Karena itu seluruh generasi muda, terutama KAMMI harus mengenal mereka. "Merujuk pada Natsir dan Agus Salim, sesungguhnya politik dalam Islam itu tidak menghalalkan segala cara. Tidak ada hoak, ujaran kebecian apalagi mengundang pertikaian," kata Hidayat lagi.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler