Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

Imigrasi Perlu Awasi TKA dari Cina

Kamis 28 Apr 2016 15:32 WIB

Red: Dwi Murdaningsih

Wakil Ketua MPR Mahyudin.

Wakil Ketua MPR Mahyudin.

Foto: MPR

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Ketua MPR Mahyudin  mendorong aparat berwajib khususnya keimigrasian  untuk memeriksa tenaga kerja asing (TKA) dari Cina yang tertangkap melakukan pengeboran di area Landasan Udara Halim Perdanakusumah.

Menurutnya, penangkapan lima tenaga kerja asing dari Cina cukup mengejutkan karena ada tenaga kerja asing ilegal yang masuk ke Indonesia. Seperti diberitakan, sebanyak lima tenaga kerja asing dari Cina ditangkap TNI AU ketika sedang melakukan pengeboran di area Lanud Halim Perdanakusumah. pengeboran itu terkait dengan proyek kereta cepat Jakarta - Bandung.

"Saya pikir perlu juga diperiksa legalitas dokumen keimigrasian mereka," kata Mahyudin dalam perbincangan dengan wartawan usai memberikan ceramah di SMKN 1 Cangkringan Kabupaten Sleman, Kamis (28/4).

Dia mengatakan jika terjadi pelanggaran administrasi ketenagakerjaan dan imigrasi maka tenaga kerja asing dari Cina itu perlu diberikan sanski hukum. "Kalau sejauh semuanya sesuai dengan prosedur saya kira tidak ada masalah. Tetapi kalau prosedurnya tidak terpenuhi misalnya tidak sesuai dengan aturan-aturan ketenagakerjan dan aturan keimigrasian maka perlu dilakukan tindakan hukum," kata Mahyudin.

Ngebor di Wilayah Lanud Halim, 5 Pekerja Cina Ditahan

Mahyudin juga menyayangkan untuk pekerjaan pengeboran dilakukan tenaga kerja asing. Padahal, menurutnya, tenaga kerja Indonesia untuk pengeboran sudah banyak. Dia mengatakan sejauh pekerjaan itu bisa dikerjakan orang Indonesia, menurutnya semestinya lebih baik diberikan kepada tenaga kerja kita.

Mahyudin menambahkan penangkapan tenaga kerja asing dari Cina ini bisa dijadikan momentum untuk melakukan pemeriksaan dokumen tenaga kerja asing dari Cina. Dia khawatir banyak tenaga kerja asing dari Cina yang tiidak dilengkapi persyaratan ketenagakerjaan dan imigrasi.

"Jadi jangan sampai ada impor orang Cina ke Indonesia. Kalau jumlah mereka banyak, mereka bisa mengganggu tenaga kerja Indonesia. Saya kira perlu diawasi oleh imigrasi terutama orang-orang Cina," katanya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler