Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

Ketua MPR Dukung Kerja Sama Indonesia dengan Cina

Kamis 14 Apr 2016 16:48 WIB

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Dwi Murdaningsih

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menerima kunjungab Ketua Chinese People's Political counsultative conference (CPPCC) Shanghai Wu Zhiming.

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menerima kunjungab Ketua Chinese People's Political counsultative conference (CPPCC) Shanghai Wu Zhiming.

Foto: MPR

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menerima kunjungan Ketua Chinese People's Political Consultative Conference (CPPCC) Shanghai, Wu Zhiming. Pertemuan berlangsung di ruang kerja Ketua MPR, Gedung Nusantara 3, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (14/4).

Zulkifli mengatakan, dirinya mengikuti kegiatan kunjungan yang dilakukan Ketua CPPCC di Indonesia selama tiga hari. Ketua MPR berharap kunjungan itu bisa menambah erat hubungan Indonesia-Cina yang sudah berjalan selama ini.

Kepada tamunya, Zulkifli mengatakan, Pemerintah Indonesia tengah berfokus melakukan pembangunan infrastruktur. Mulai dari pembangunan kereta, jalan tol, pelabuhan, hingga penyediaan tenaga listrik sebesar 35 ribu watt dalam lima tahun.

Sebagian dari proyek tersebut merupakan kerja sama dengan Cina. Ke depan, kata dia, ia berharap kerja sama kedua negara harus ditingkatkan. Indonesia juga akan merasa gembira bila ada pengusaha Cina yang mau bergabung, dan mengembangkan sektor penyediaan tenaga listrik.

"Apalagi, di Cina memang terdapat teknologi perlistrikan. Sementara, Indonesia memiliki tempat, membutuhkan teknologi, dan kebutuhan terhadap listrik," kata Zulkifli.

Wu Zhiming mengaku senang bekerja sama dengan Indonesia. Apalagi, Cina juga menguasai berbagai teknologi yang dibutuhkan Indonesia. Antara lain teknologi pelabuhan, yang sampai saat ini teknologi pelabuhan Cina menguasai hingga 80 persen pelabuhan dunia.

"Di Cina juga memiliki teknologi penyediaan listrik yang sangat hemat dan murah. Cocok untuk diterapkan di Indonesia," ucapnya.

Di kota seperti Jakarta, menurut Wu Zhiming, lebih baik dikembangkan kendaraan menggunakan rel karena kendaraan memakai rel lebih mudah pengaturannya, dibanding jalan tol.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler