Saturday, 18 Syawwal 1445 / 27 April 2024

Saturday, 18 Syawwal 1445 / 27 April 2024

Hari Perdamaian, Tokoh Masyarakat Deklarasikan SIAGA Bumi

Senin 21 Sep 2015 15:23 WIB

Red: Dwi Murdaningsih

deklarasi hari perdamaian.

deklarasi hari perdamaian.

Foto: MPR

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menekankan dua hal dalam peringatan hari perdamaian dunia yang merupakan agenda tahun PBB setiap 21 September. Pertama, para pendiri bangsa pada 1945 telah merumuskan konsep perdamaian luar biasa, yang  dinamakan Pancasila.

Menurut Zulkifli, konsensus yang dicapai oleh pendiri bangsa itu menyebutkan apa pun agamanya, apapun etnis, bangsa Indonesia tetap satu. Perbedaan, kata dia, menjadi peluang untuk membangun bangsa ini. ''Jadi jelas bahwa para pendiri bangsa telah meletakkan dasar-dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Zulkifli Hasan di Taman Perdamaian (Peace Park) Kompleks MPR/DPR/DPD RI Senayan, Jakarta, Senin (21/9).

Kedua, lanjut Zulkifli, sesuai Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, tujuan bernegara adalah memakmurkan rakyat. Sehingga negara maju atau tidak bukan bergantung pada sumber daya alam, melainkan karena pendidikan.

Ia mencontohkan, Cina memiliki sumber daya alam yang tidak begitu besar, tapi mereka menguasai teknologi, bahkan bisa membuat kapal selam yang canggih, dan bisa membuat pesawat udara. Sedangkan Indonesia  sangat mengandalkan sumber daya alam. Setiap tahun, kata Zulkifli, Indonesia memproduksi 600 juta ton batubara, dan itu menimbulkan kerusakan lingkungan yang luar biasa.

"Ya, kalau tidak ada alternatif lain, kita terpaksa kembali mengandalkan sumber daya alam. Itu artinya, kita akan sulit menjaga lingkungan," ucap Zulkifli

 

Istimewanya, peringatan Hari Perdamaian Dunia di Indonesia kali ini disertai pula deklarasi sebuah gerakan baru, yang dinamakan 'Indonesia Bergerak Menyelamatkan Bumi', disingkat SIAGA Bumi. Gerakan ini sangat penting, seperti dikatakan Ketua Pengarah Tim Penggerak SIAGA Bumi  Din Syamsuddin.

"Gerakan ini menjadi penting, karena lawan kita hari ini adalah ketidak adanya perdamaian," ujar Din Syamsuddin.

Hal itu termanifestasi dalam bentuk kebodohan, kemiskinan, keserakahan, ketidakadilan, dan sebagainya. Maka, kata mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini, dunia lewat PBB mencari solusi melalui perdamaian dunia berkelanjutan.

Para tokoh lintas agama, LSM yang bergerak di bidang lingkungan hidup, serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya beserta jajaran berkumpul di taman itu hadir dalam peringatan hari perdamaian dunia tersebut.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler