REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pancasila menjadi jawaban dari persoalan yang akan dihadapi bangsa Indonesia. Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan mengatakan pendiri bangsa sudah membuat seluruh jawaban dari persoalan yang akan dihadapi Indonesia. Hal itu, menurut dia tertuang dalam sila keempat Pancasila, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan, perwakilan.

Sila keempat itu, kata Zulkifli, harus diutamakan dalam menghadapi setiap persoalan di Indonesia. Sebab, itu menjadi kunci dengan karakteristik Indonesia yang sangat plural, banyak suku dan agama serta golongan. “Setelah dikaji mendalam, kita tidak bisa saling menang-menangan, harus musyawarah,” kata Zulkifli saat memberi pidato di Ta’aruf Musyawarah Nasional (Munas) IX Majelis Ulama Indonesia di Surabaya, Senin (24/8).

Zulkifli menambahkan, dalam pemilihan pemimpin misalnya, sistem musyawarah menjadi jalan terbaik dibanding suara terbanyak. Menurut Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini, sistem suara terbanyak akan memermudah pemimpin untuk dikooptasi oleh pemilik modal. Tanpa didukung pemilik modal sangat sulit bagi seseorang untuk menjadi kepala daerah.

“Sekaliber Presiden pun, bisa dikooptasi oleh pemilik modal,” imbuh Zulkifli.

Selain itu, program pembangunan harus dibuat secara musyawarah oleh seluruh elemen bangsa. Dengan musyawarah mufakat, program pembangunan yang dibuat akan sulit dikooptasi oleh pemilik modal. Pendiri bangsa juga sudah memberikan contoh rencana pembangunan jangka panjang di Indonesia tersebut. Hal ini diharapkan akan kembali menjadi pegangan setiap pemimpin dalam melakukan pembangunan di Indonesia.