Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

Indonesia Harus Terjaga dari 'Gerakan Menyimpang'

Jumat 10 Jul 2015 20:38 WIB

Red: Dwi Murdaningsih

Pimpinan Badan Pengkajian MPR Tb. Soenmandjaja

Pimpinan Badan Pengkajian MPR Tb. Soenmandjaja

Foto: MPR

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak 1999 muncul  banyak sekali gerakan-gerakan yang agak menyimpang dan tidak sesuai ajaran agama. Pimpinan Badan Pengkajian MPR Tb. Soenmandjaja mencontohkan muncul komunitas yang mengaku tidak menganut salah satu agama yang ada di indonesia.

Ada juga yang menghendaki kolom agama di KTP dihilangkan, dan tidak sedikit menginginkan agar TAP MPR No. XXV Tahun 1966 tentang Larangan PKI dan Ajaran Komunis dicabut. Dan, masih banyak tuntutan lainnya, yang pada dasarnya akan mengganggu kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kalau kita lengah  maka bukan tidak mungkin  peristiwa yang terjadi di 1965 akan berulang kembali," ujar Soenmandjaja selaku keynote speech pada acara seminar masional diselengarakan Fraksi PKS MPR RI bekerjasama dengan MUI Kota Depok, Jumat (10/7).

Seminar yang berlangsung ruang Yudhistira 2 Hotel Santika,  Jl. Margonda, itu diikuti 300 peserta terdiri dari pengurus MUI Kota Depok, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan karang taruna. Mengingat berbagai tuntutan yang dikemukan di atas maka Fraksi PKS datang ke Kota Depok ini karena ada perintah UU untuk memasyarakatkan Empat Pilar MPR, yaitu Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara  dan Ketetapan MPR, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara. Salah satu tujuan dari seminar nasional ini, menurut Soenmandjaja, agar kita selalu menjaga Pancasila. Sebab, tidak sedikit yang menginginkan Indonesia menjadi sebuah kisah.

Seminar nasional di Depok ini sengaja memilih tema: Peran Masyarakat Agama dalam Menjaga Kebhinnekaan dan Kedaulatan NKRI. Wakil Walikota Depok Idris A. Shomad mengatakan Kota Depok dikenal sebagai kota multi etnis, dan semua agama juga ada di Kota Depok.

Karena begitu sangat  beragamnya,  kota yang memiliki luas 20 ribu hektar ini, menurut Idris, berusaha untuk terus  menjaga stabiltas, khususnya di Kota Depok. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui seminar seperti ini. Untuk itu, Wakil Walikota Depok Idris A. Somad mengajak para peserta seminar sebagai warga Depok untuk menjaga stabilitas kota yang sangat heterogen ini.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler