Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

HNW: Biasakan Tabayun atas Informasi dan Perbedaan

Rabu 15 Apr 2015 04:26 WIB

Red: Dwi Murdaningsih

Hidayat Nur Wahid

Hidayat Nur Wahid

Foto: ROL/Fian Firatmaja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jejaring sosial kini menjadi salah satu sumber informasi yang begitu mudah menyebar di tengah masyarakat. Sayangnya, tidak semua informasi yang tersebar melalui jejaring sosial adalah fakta. Terkadang, banyak orang yang merasa difitnah oleh informasi yang menyebar melalui jejaring sosial. Hal ini pula yang dialami oleh Ahmad Al Habsyi ketika film yang dibintanginya diluncurkan.

Pada pertengahan April 2015, di bioskop tayang film Ada Surga Di Rumahmu. Film itu berkisah tentang cinta orangtua kepada anaknya. Di tengah masa film tayang, bintang film isekaligus penulis novel Ada Surga di Rumahmu, Ahmad Al Habsyi, merasa filmnya dituduh sebagai film beraliran syiah. Untuk mengklarifikasi bahwa tuduhan itu tidak benar, pria yang akrab dipanggil Ustaz Al Habsyi itu menemui Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid, Selasa (14/4).

Kepada Hidayat Nur Wahid, ustaz yang sudah beberapa kali akting dalam film itu menerangkan, dirinya dalam pekan ini merasa terganggu dengan berita simpang siur  yang bila tak segera diselesaikan akan menyesatkan. Dia mengatakan, selama ini dia memiliki beberapa usaha. Salah satunya production house. Production house itu itu membuat film religi. Dalam setahun ada dua film yang diluncurkan.  Salah satu film yang sekarang diluncurkan adalah Ada Surga Di Rumahmu. “Sayang film ini difitnah sebagai film berbau siah,” ujarnya.

Menurut Al Habsyi, film Ada Surga di Rumahmu adalah film religi yang mendidik agar semua cinta kepada orang tua. Sebagai film religi, menurut dia, film ini harus didukung oleh umat Islam. Pasalnya, saat tayang di bioskop, film religi harus bertarung dengan film-film yang lain. Dalam film itu mengisahkan bagaimana seorang anak harus mencintai orangtua. Sayangnya, ada desas-desus yang mengtakan bahwa film tersebut berbau syiah. Menurut dia, diantara satu orang yang yang menyebarkan desas-desus tersebut adalah kader PKS melalui media sosial.

Menanggapi hal ini, Hidayat merasa ikut prihatin dengan fitnah yang menimpa tersebut. Hidayat mengakui dirinya sebagai orang yang mendukung film-film islami. Menurut Hidayat, sebaiknya semua orang membudayakan tabayun, serta memberi penjelasan bila ada perbedaan, untuk menyelesaikan masalah. Hidayat menegaskan, secara organisasi partainya tidak pernah mengeluarkan fatwa sesat pada aliran syiah.

“Secara lembaga, PKS tak pernah mengeluarkan fatwa tentang syiah,” tegasnya.

Hidayat mengatakan sekarang media sosial merupakan media yang ramai digunakan oleh orang banyak. Dalam hal inilah sering media sosial digunakan oleh banyak kelompok atau orang untuk melakukan tindakan jahat dengan menggunakan nama atau akun palsu.

Dia berharap apa yang menimpa Al Habsyi justru semakin membesarkan karya yang sudah dihasilkan. Menurut dia, jila film yang beredar tak sesuai dengan norma masyarakat maka lembaga sensor film-lah yang harus menghentikan film itu dan bila ada aliran agama yang tak sesuai dengan tuntunan maka MUI-lah yang menindak.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler