Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

Pagelaran Wayang Kulit Empat Pilar MPR Hibur Warga Pacitan

Sabtu 15 Dec 2018 13:07 WIB

Red: Dwi Murdaningsih

Sosialisasi Empat Pilar MPR dengan metode wayang kulit di Pacitan, Jumat (14/12).

Sosialisasi Empat Pilar MPR dengan metode wayang kulit di Pacitan, Jumat (14/12).

Foto: mpr
Wayang kulit kental kisah yang sarat tuntunan.

REPUBLIKA.CO.ID, PACITAN -- Pagelaran wayang kulit Empat Pilar MPR sukses menghibur warga Pacitan. Sekitar seribu lebih warga dari sembilan desa seputar Kecamatan Nawangan, dan daerah lain seputar Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Jumat malam (14/12) memadati lapangan Pakis Baru, Desa Pakis Baru, Kecamatan Nawangan.

Lapangan rumput 'becek' usai diguyur hujan sejak sore hari tak menyurutkan langkah seribu lebih masyarakat tersebut, menyemut menyaksikan aksi dalang kondang Ki Anom Suroto membawakan lakon 'Bima Sakti'.

Harsono warga Desa Pakis Baru, adalah satu dari seribu lebih warga yang terlihat antusias.  Dengan membawa istri dan dua anaknya, Harsono sibuk membersihkan air yang membasahi rumput untuk kemudian menggelar tikar plastik yang dibawanya dari rumah.

"Saya memang pencinta wayang kulit apalagi dalangnya bagus.  Dan saya baru tahu kalau wayangan ini merupakan bagian dari Sosialisasi Empat Pilar MPR," ujarnya.

Dalam sambutannya mewakili Sekretariat Jenderal MPR RI, Siti Fauziah mengungkapkan bahwa Pagelaran Seni Budaya (PSB) Wayang Kulit tersebut adalah salah satu metode penyampaian Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dan merupakan metode penyampaian yang efektif.

"Dipilihnya seni dan budaya daerah seperti wayang kulit yang merupakan budaya Jawa, karena selain sudah sangat dikenal dan melekat sejak lama, wayang kulit sangat kental kisah-kisahnya sarat tuntunan dan ini sangat pas dengan Empat Pilar MPR," kata dia.

Selain itu, lanjut Siti Fauziah, pemilihan seni budaya daerah dalam metode penyampaian Sosialisasi Empat Pilar MPR juga dimaksudkan untuk menjaga serta melestarikan budaya daerah yang sangat beragam agar tidak punah.

"Pelestarian budaya daerah sangat penting terutama untuk generasi muda bangsa saat ini dan masa depan," ucap dia.

MPR, lanjut Siti Fauziah, berharap agar semua nilai-nilai dan tuntunan yang keluar dari kisah wayang kulit yang dibawakan Ki Anom Suroto tersebur, tak sekedar jadi tontonan tapi menjadi tuntunan yang kemudian diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Acara ini dihadiri oleh anggota MPR RI Fraksi Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dan Kepala Biro Humas Sekretariat Jenderal MPR RI Siti Fauziah yang didampingi Kepala Bagian Pemberitaan, Hubungan Antarlembaga dan Layanan Informasi Biro Humas Setjen MPR RI Muhammad Jaya.

Hadir pula dalam acara tersebut Forkompimda Kabupaten Pacitan, perwakilan Bupati Pacitan, Camat Nawangan, 9 Kepala Desa Kecamatan Nawangan dan tokoh masyarakat Nawangan.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler