Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

Friday, 17 Syawwal 1445 / 26 April 2024

Zulhas Ajak Aktivis Perempuan Aktif Cegah Politik Uang

Sabtu 28 Apr 2018 20:34 WIB

Red: Budi Raharjo

Ketua MPR Zulkifli Hasan (Zulhas)

Ketua MPR Zulkifli Hasan (Zulhas)

Foto: Humas MPR
Politik uang, bagi-bagi sembako merupakan politik transaksional

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR Zulkifli Hasan (Zulhas) meminta Wanita Islam untuk melakukan edukasi politik untuk menghindari politik uang dalam pemilihan kepala daerah maupun pemilihan umum.

"Ini tahun politik, saya minta kepada wanita Islam untuk melakukan edukasi politik untuk menghindari politik uang," kata Zulkifli Hasan usai membuka seminar politik dalam rangka milad ke 56 Wanita Islam di Gedung Nusantara V, Komplek Parlemen, Jakarta, Sabtu (28/4).

Menurut Zulkifli Hasan, politik transaksional akan menghasilkan pemimpin yang transaksional juga. Politik uang, bagi-bagi sembako merupakan politik transaksional.

"Politik transaksional seperti itu akan menghasilkan pemimpin yang tidak sesuai dengan harapan," ujarnya.

Untuk itu Zulkifli mengajak Wanita Islam ikut menjalankan demokrasi yang berkualitas dan demokrasi yang sarat dengan nilai-nilai. "Bukan demokrasi yang diwarnai politik uang dan sebar sembako," ujarnya.

Pada tahun politik ini, Zulkifli juga mengajak Wanita Islam untuk bersatu dan menjaga persatuan. Pemilihan kepala daerah, Pileg, dan Pilpres adalah sesuatu yang biasa.

"Dalam tahun politik ini mari kembali menjahit Merah Putih. Kita jaga persatuan. Pilkada, Pileg, dan Pilpres adalah hal yang biasa dilakukan rutin dalam demokrasi," katanya.

"Ternyata Wanita Islam juga memiliki aspirasi yang sama dengan kita, yaitu menolak politik uang," tutup Zulkifli Hasan.

Dalam pembukaan Milad ke 56 ini, Ketua Umum Wanita Islam Hj Marfuah Mustofa juga mengungkapkan Wanita Islam harus melek dan mengetahui politik. Seperti bagaimana memilih pemimpin yang mempunyai kepedulian pada umat dan bangsa. "Karena itu Wanita Islam menyuarakan tolak politik uang," katanya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler