Senin 28 Sep 2020 09:30 WIB

KAI Jaga Likuiditas Selama Krisis Pandemi

Penurunan jumlah penumpang kereta api cukup besar karena pembatasan mobilisasi.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo.
Foto: Republika
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI melakukan sejumlah startegi dalam menghadapi krisis karena pandemi Covid-19. Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan salah satu yang dilakukan yakni menjaga likuiditas perusahaan.

“Kami juga menjaga likuiditas perusahaan agar berjalan dengan baik sehingga kita bisa bertahan dalam masa krisis ini,” kata Didiek dalam acara HUT ke-75 KAI secara virtual, Senin (28/9).

Baca Juga

Didiek menuturkan, KAI juga melakukan efisiensi yang maksimal untuk menghadapi krisis yang dialami saat masa pandemi Covid-19. Terlebih penurunan jumlah penumpang terjadi cukup besar dengan adanya pembatasan mobilisasi.

“Kita melakukan efisiensi semaksimal mungkin dalam masa-masa seperti ini,” tutur Didiek.

Didiek mengatakan, dalam kondisi krisis harus diatasi dengan management risiko yang baik. Didiek menegaskan, KAI harus cepat beradaptasi dalam kondisi tersebut agar perusahaan tetap berjalan dengan baik.

“Kami juga memonitor cash flow kita secara harian supaya kereta api tetap aman,” ujar Didiek.

Didiek menambahkan, KAI juga membangun kapasitas untuk meningkatkan pendapatan dalam masa krisis karena pandemi Covid-19. Salah satu yang dilakukan yakni layanan Rail Express.

Khusus layanan Rail Express hari ini (28/9) KAI memberikan diskon 25 persen ke seluruh relasi. “Pelanggan cukup membayar 75 persen dari tarif normal. Promo tersebut berlaku khusus transaksi pada Senin, 28 September 2020," kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (26/9).

Dengan adanya penawaran spesial tersebut, Joni menuturkan pelanggan dapat menikmati layanan Rail Express dengan tarif yang semakin murah. Contohnya, kata dia, untuk mengirim barang dari Jakarta ke Bandung sebelumnya Rp 600 perkilogram menjadi hanya Rp 450 per kilogram, Jakarta ke Semarang sebelumnya Rp 1.200 perkilogram menjadi Rp 900 per kilogram, dan Jakarta ke Surabaya sebelumnya Rp 1.500 perkilogram menjadi Rp 1.125 per kilogram.

"Terjangkaunya tarif distribusi logistik, diharapkan mampu mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional yang terdampak akibat pandemi Covid-19," tutur Joni.

Rail Express merupakan layanan angkutan barang menggunakan kereta api yang murah, cepat, dan aman. Joni mengatakan Rail Express mencakup hampir semua jenis barang retail di antaranya paket, dokumen, motor, produk UMKM, e-commerce, bahan pangan, dan lainnya.

Dia menambahkan, layanan Rail Express juga tersedia di 60 stasiun yang tersebar di pulau Jawa. Rail Express melayani angkutan stasiun ke stasiun dan stasiun ke poin tujuan untuk relasi tertentu bekerja sama dengan Bluebird.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement