Sistem Baru Resmi Digunakan, Bea Cukai Ngurah Rai Catat 169 Ton Ekspor Komoditas Ikan 

Per Mei, 178 dokumen ekspor berhasil diselesaikan dan mampu mengekspor 169 ton ikan.

Bea Cukai
Single Submission Ekspor (SSm Ekspor) dan Autogate System Impor-Ekspor resmi diimplementasikan per 3 Juni 2024 di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali.
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Single Submission Ekspor (SSm Ekspor) dan Autogate System Impor-Ekspor resmi diimplementasikan per 3 Juni 2024 di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. Penggunaan sistem ini dinilai efektif, tercatat per Mei lalu 178 dokumen ekspor berhasil diselesaikan dan mampu mengirimkan sebanyak 169 ton komoditas ikan dengan nilai devisa ekspor sebesar Rp54,6 Miliar.

Baca Juga

Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Ngurah Rai, Bowo Pramoedito menjelaskan, memang sistem ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan kemudahan dalam proses ekspor bagi para pelaku usaha di Indonesia, salah satunya di Bali.

SSm Ekspor adalah platform digital yang mengintegrasikan berbagai proses pengajuan dokumen ekspor seperti pemberitahuan ekspor barang (PEB), surat keterangan asal (SKA), dan permohonan karantina dalam satu sistem. “Jadi dengan adanya SSm Ekspor, seluruh data dan informasi yang diperlukan dapat disampaikan secara tunggal, mengurangi repetisi dan duplikasi proses,” jelas Bowo.

“Sedangkan autogate system dapat memberikan manfaat antara lain: percepatan layanan pengeluaran barang impor dan ekspor yang sebelumnya dilakukan secara manual; memaksimalkan sistem yang terkoneksi secara online dan diawasi secara real-time,” sambungnya.

Penerapan autogate system sendiri merupakan pemenuhan ketentuan tentang Tempat Penimbunan Sementara (TPS) sebagai tahap lanjutan dari penerapan sistem TPS online, yang telah dilakukan piloting sejak tahun 2021 dan baru bisa dimandatorikan pelaksanaannya di Bali pada tahun 2024 untuk 2 TPS, yaitu TPS Jasa Angkasa Semesta dan Angkasa Pura Logistik.

“Bea Cukai Ngurah Rai berkomitmen mendukung kemudahan berbisnis di Bali. Sistem ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam memfasilitasi proses ekspor, meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global, dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Bowo.

 
Berita Terpopuler