Zulhasan Minta Bandar Narkoba Ditembak Mati

Peredaran narkoba semakin marak.

mpr
Ketua MPR Zulkifli Hasan.
Rep: Amri Amrullah Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR Zulkifli Hasan bereaksi keras terhadap semakin maraknya peredaran narkoba dan temuan sabu yang mencapai lebih dari 100 ton. Menurut dia, peredaran narkoba sudah tidak bisa ditoleransi.

"Kalau perlu tembak, tembak, tembak itu semua bandarnya. Ini mengancam ketahanan nasional kita," ujar Zulkifli Hasan.

Hal ini ditegaskan Ketua MPR Zulkifli Hasan di sela sela Silaturrahmi menyapa Kyai dan ribuan santri di Pondok Pesantren Ummul Quro Leuwipanjang, Jumat (2/3). Zulhasan juga menyebut pemerintah perlu mengingatkan negara yang oknumnya selundupkan sabu sabu ke Indonesia untuk memperketat pengawasan.

 

Jokowi: Hukum Berat Koruptor, Bandar Narkoba, dan Teroris

Ketua MPR Zulkifli Hasan menyapa Kyai dan ribuan santri di Pondok Pesantren Ummul Quro Leuwipanjang, Jumat (2/3).

"Perlu protes dan tindakan diplomatik yang tegas untuk negara yang oknumnya selundupkan sabu sampai 100 ton lebih itu. Kalau tidak jera juga, perlu juga putus hubungan diplomatiknya," kata dia menambahkan.

Bagi Zulhasan, perlu tindakan yang tegas dan berani menghadapi semakin maraknya peredaran Narkoba.

"Kalau saya keras ini karena narkoba mengancam sampai ke depan rumah kita, bahayanya mengancam keluarga. Penyebarannya juga sampai ke Desa. Singkatnya ini merusak ketahanan nasional kita," kata Zulhasan.

Kepada Kepala BNN baru Heru Winarko, Ketua MPR mewakili seluruh rakyat Indonesia berharap bisa bekerja lebih baik memberantas narkoba. Memberantas semua persoalan serius darurat narkoba di Indonesia.

 
Berita Terpopuler